Pimpin SEMMI Kalbar, Abdul Latif Gaungkang Arah Perjuangan Baru Sikapi Isu Strategis yang Terabaikan

PONTIANAK, insidepontianak.com — Abdul Latif terpilih sebagai Ketua Wilayah Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kalimantan Barat.
Dalam pidato perdananya, Sabtu (2/8/2025) malam, ia pun menyerukan fokus perjuangan baru: menggaungkan peran pemuda dalam isu-isu strategis daerah yang selama ini terabaikan.
Latif menyoroti tiga isu utama yang dianggapnya perlu intervensi serius. Pertama, ketimpangan transmigrasi yang dianggap tidak berpihak pada keadilan sosial.
Kedua, intoleransi beragama yang membatasi pendirian rumah ibadah. Ketiga, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terus berulang setiap tahun.
"Tiga isu-isu ini dapat meluas dan dapat menjadi ketimpangan struktural jika tidak disikapi dengan serius," ucapnya.
Transmigrasi dan Keadilan Sosial
Latif menggarisbawahi bahwa isu transmigrasi tidak boleh hanya dilihat dari aspek sebaran penduduk semata. Karena itu, ia menekankan pentingnya aspek keadilan, keterlibatan masyarakat lokal, dan keberlanjutan sosial ekonomi.
Selanjutnya, Latif mengecam praktik intoleransi yang menghambat pembangunan rumah ibadah, dan mencederai prinsip dasar bernegara.
"Prinsip Bhinneka Tunggal Ika adalah landasan bernegara yang tidak bisa dikompromikan," tegasnya.
Terkait karhutla, Latif menilai bahwa pendekatan represif saja tidak cukup. Ia menyerukan pendekatan yang lebih menyeluruh, termasuk edukasi dan pelibatan komunitas lokal.
"Karhutla bukan hanya soal cuaca dan pengawasan. Ini soal pola hidup, soal kelalaian yang berulang, dan lemahnya partisipasi publik," tambahnya.
Oleh karena itu, SEMMI Kalbar di bawah kepemimpinannya, siap menjadi bagian dari gerakan kolektif untuk edukasi dan pengawasan berbasis komunitas.
Dengan visi baru ini, Latif ingin menjadikan SEMMI sebagai wadah yang tidak hanya berwacana, tetapi juga bekerja nyata.
"SEMMI siap berdialog, siap turun ke lapangan, dan siap menjadi jembatan antara rakyat dan negara," pungkasnya.***
Leave a comment