Dosen Prodi PPKn UPGRI Pontianak Gelar Workshop Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka
PONTIANAK, insidepontianak.com - Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganeagraan, Fakultas IPPS, Universitas PGRI Pontianak, melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat atau PKM workshop pengembangan modul ajar kurikulum merdeka.
Kegiatan ini dilaksanakan, Rabu (20/11/2024). Pesertanya guru-guru SMP, dan MAS Assalam Pontianak.
Dalam kegiatan ini, guru-guru terlihat antusias untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam pengembangan modul ajar dalam implementasi kurikulum merdeka.
Tim pengabdi dosen Prodi PPKn yang hadir dalam kegiatan ini adalah Dr. Hemafitria, M.Pd, Rohani, M.Pd, Muhammad Anwar Rubei, M.Pd, Syarif Firmansyah, M.Pd dan Erna Octavia, M.Pd.
Kepala Sekolah, Nurtilawati, menyambut baik terlaksananya kegiatan PKM Prodi PPKn Universitas PGRI Pontianak.
Kegiatan ini akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan, wawasan dan kompetensi guru-guru dalam menyusun modul ajar yang dapat diimplementasikan dalam kurikulum Merdeka.
"Serta dapat meningkan kualitas dan hasil belajar siswa," katanya.
Sementara itu, Ketua Prodi PPKn, Muhammad Anwar Rubei, M.Pd mengatakan, peran dan tugas dosen adalah melaksanakan Tri Darma Perguruan tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
"Dalam hal ini, Prodi PPKn melaksanakan PKM dengan melatih guru-guru dalam membuat modul ajar," ungkapnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk membekali guru dengan keterampilan dan pengetahuan dalam menyusun modul ajar yang sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka ini memungkinkan guru untuk lebih fleksibel dalam merancang pembelajaran yang bervariasi dan menarik bagi siswa.
Adapun, salah satu aspek yang dibahas dalam pelatihan ini adalah bagaimana mengadaptasi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan dan gaya belajar anak-anak zaman sekarang.
"Peran teknologi, kreativitas, dan interaksi menjadi fokus utama dalam menyusun modul ajar yang efektif," ungkapnya.
Ketua dan narasumber kegiatan PKM Masyarakat, Dr. Hemafitria mengingatkan pentingnya seorang guru memahami dan menyusun perencanaan pembelajaran dengan baik.
Seorang guru harus mampu menyusun modul ajar yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan siswa di era digital.
"Modul ajar adalah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran serta assesment," ungkapnya.
Modul ajar serupa dengan RPP atau lesson plan yang memuat rencana pembelajaran di kelas. Salah satu manfaat dari modul ajar Kurikulum Merdeka adalah mengembangkan kreativitas dan kemandirian siswa.
Selain manfaat untuk siswa, modul ajar juga memiliki manfaat untuk guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Untuk diketahui, hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru mampu mengembangkan modul ajar secara mandiri, yang tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar siswa.***
Leave a comment