DBD di Sambas Sepanjang 2024 Tercatat 20 Kasus, Masyarakat Diimbau Disiplin Terapkan 3M
SAMBAS, insidepontianak.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mencatat sepanjang Januari hingga Desember 2024, ada 20 kasus demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Ganjar Eko Prabowo mengatakan, dari total kasus tersebut, 11 pasien masih menjalani perawatan di beberapa desa.
Lanjut dia, data terbaru menunjukkan pasien yang dirawat tersebar di Jawai Selatan sebanyak 1 orang, Sambas 9 orang, Subah 1 orang, Sebawi 2 orang, Sejangkung 2 orang, Galing 1 orang, Teluk Keramat 2 orang, Selakau Timur 1 orang, dan Pemangkat 1 orang.
"Kelompok usia 0 hingga di bawah 5 tahun mencatat 7 kasus. Kelompok usia 5 hingga 14 tahun mencatat 9 kasus, sedangkan kelompok usia 15 hingga 24 tahun mencatat 3 kasus. Kelompok usia 25 hingga 34 tahun mencatat 1 kasus," katanya, Jumat (6/12/2024).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa gejala utama DBD meliputi demam tinggi mendadak yang bisa mencapai 38 hingga 40 derajat Celsius dan berlangsung selama 2 hingga 7 hari.
"Tubuh akan terasa lemah dan lesu, disertai munculnya bintik-bintik merah pada tubuh yang biasanya muncul 3 hingga 4 hari setelah demam," katanya.
Selain itu, penderita akan mengalami nyeri pada otot, persendian, dan tulang, sakit kepala hebat, serta gangguan pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare.
“Jika pasien menunjukkan gejala-gejala tersebut, pemeriksaan laboratorium perlu segera dilakukan untuk memastikan diagnosis. Apabila hasilnya positif, pasien akan dirawat dan diberikan pengobatan di rumah sakit,” ucapnya.
Sebagai langkah pencegahan, Ganjar mengimbau masyarakat untuk aktif menjalankan program 3M plus, yaitu menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi secara rutin, dan mendaur ulang barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk.
Ia juga menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat untuk mencegah penyebaran penyakit ini.
“Bersama-sama, kita bisa mengurangi risiko penyakit ini,” tutupnya.***
Leave a comment