Perkuat Kapasitas Sosialisasi Imunisasi, Kemenkes RI Gandeng Dinkes Kalbar

2025-06-24 16:27:22
Pelatihan Peningkatan Kapasitas Promosi Imunisasi Berbasis Media Sosial di Kalbar/IST

PONTIANAK, insidepontianak.com - Pemerintah akan memperkuat kapasitas terkait sosialisasi imunisasi dengan melibatkan dan menyiapkan dinkes kabupaten/kota, salah satunya di Kalbar.

Ini digagas oleh Kementerian Kesehatan Direktorat Imunisasi dan Direktorat Promosi Kesehatan Komunitas bersama Global Health Strategies.

"Pertama meningkatkan pengetahuan kepada tenaga kesehatan terkait media sosial untuk melakukan kampanye imunisasi," kata Direktur Global Health Strategies, Ganendra Awang Kristandya. 

Kedua katanya soal komunikasi terpersonal yang dikembangkan lebih lanjut karena sekarang berdasarkan analisis, masyarakat ingin tahu lebih detail tentang imunisasi.

Termasuk bagaimana cara pemberian, kapan diberikan, titik mana di bagian tubuh yang diberikan suntikan atau tetesan imunisasi, itu mereka ingin tahu dan dijelaskan detail," katanya.

Strategi ketiga, diketahui masyarakat masih mempercayai informasi dari sumber yang tidak berkompeten, maka di sini perlu peran dari jurnalis untuk bisa memberikan pemahaman ke masyarakat tentang imunisasi melalui berbagai jalur.

Keempat, pemerintah melihat imunisasi berdiri dari dari sitem yang benar. Mulai dari vaksin, pwnimpanan, membawa vaksin sampai ke tujuan.

"Hal ini dapat ditunjukan ke masyarakat bahwa ini hal yang benar yang kita lakukan untuk masyarakat," jelasnya.

Senior Advisor Global Health Strategies Kemenkes RI Anung Sugihantono menerangkan kampanye imunisasi dilakukan Kemenkes RI termasuk dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dan kabupaten kota untuk memaksimalkan kompetensi dari media sosial untuk meningkatkan tiga hal yaitu knowlage, atitute dan praktis. 

"Harapanya dengan tiga hal ini dapat membantu meningkatkan cakupan imunisasi di kalbar," jelas 

Bahwasannya media sosial merupakan bagian dari strategi, bukan satu-satunya strategi. 

Namun dengan masyarakat sekarang yang memiliki smartphone, kampanye menggunakan media sosial masih sangat efektif, apalagi di masa saat ini banyak melakukan efisiensi pembiayaan, maka stetegi dengan cara ini akan sangat baik untuk ditingkatkan. 

Namun peran tokoh masyarakat, agama dan serta tenaga kesehatan masih sangat diperlukan dan menjadi ujung tombak.

"Berdasarkan riset di Pontianak dan Mempawah 85 persen masyarakat terbukti masih sangat percaya dengan petugas kesehatan untuk melakukan imunisasi ke masyarakat," terangnya.

Menurut Anggota Tim Kerja Strategi KIE Kesehatan Kemenkes RI Danu Ramadityo, penggunaan sosial media untuk menyebarkan informasi mengenai imunisasi. 

"Kita juga tetap memberikan pelatihan kepada petugas kesehatan untuk bisa memberikan informasi kepada masyarakat agar tidak terjadi disinformasi terkait imnusasi," paparnya.

Imunisasi ini juga masuk dalam pelayanan di posyandu, dan Kemenkes memberikan pelatihan kepada kader-kader di posyandu untuk bisa memberikan informasi terkait imnusasi. 

Termasuk juga kepada tokoh-tokoh masyarakat dan pemerintah daerah untuk mendkung imunisasi.

"Terkait hoaks sebetulnya salah satu yang harus kita tingkatkan kesadaran masyarakat bahwa informasi tidak tepat yang didapat terkait imunisasi adalah informasi hoaks tentu saja dengan cara memberikan edukasi ke masyarakat agar informasi itu tidak disebarkan. 

Hal itu juga menjadi salah satu pelatihan dalam promosi imunisasi berbasis media sosial.

Strategi kampanye imunisasi dari kemenkes saat ini sudah lebih melalui media sosial dan diharap juga dilakukan oleh pemerintah daerah mulai dari kabupaten dan kota. 

"Dan kita tingkatkan kemampuan dari petugas di layanan puskesmas agar masyarakat dapat lebih percaya informasi yang disampaikan petugas," katanya lagi.

Sekretaris Dinkes Kalbar Yuliana mengakui pemahaman terhadap masyarakat yang belum memahami terkait imunisasi apa manfaatnya.

"Karena itu kami dari dinas kesehatan bisa bekerja sama dalam upaya memberikan edikasi dan literasi kepaqda masyarakat apa itu imunisasi untuk kesehatan," kata Yuliana.

Pihaknya lantas melakukan pelatihan tenaga promosi kesehatan di 14 kabupaten/kota yang diikuti beberapa SDM untuk memahmi bagaimana memberikan literasi terkait imunisasi kepada masyaraklat melalui digitalisasi. 

"Harapannya kegiatan ini bisa mendukung kami sehingga mempermudah kami memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait imunisasi sesuai dengan era digitalisasi saat ini," tutupnya. (Dina)

Leave a comment