Bentrokan Pecah di DPRD Kalbar, Gas Air Mata dan Lemparan Batu Warnai Demo Tolak Kenaikan Tunjangan DPR

PONTIANAK, insidepontianak.com - Jalan depan gedung DPRD Kalimantan Barat, yang awalnya dipenuhi teriakan tuntutan, mendadak berubah menjadi kericuhan tak terkendali, Rabu (27/8/2025).
Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan tunjangan DPR RI pecah, diwarnai lemparan batu, petasan, dan gas air mata yang menyelimuti udara.
Ketegangan yang sudah terasa sejak awal aksi, tiba-tiba memuncak. Seakan tak lagi bisa menahan emosi. Massa mulai melempari barisan aparat kepolisian yang berjaga dengan berbagai benda, mulai dari botol air minum, batu, hingga potongan kayu. Serangan bertubi-tubi ini melukai setidaknya dua anggota polisi.
"Ada dua anggota yang terkena lemparan batu," ujar seorang anggota kepolisian di lokasi.
Situasi semakin memanas saat beberapa demonstran menyalakan dan melemparkan petasan ke arah polisi, memicu kepanikan dan kericuhan hebat. Suara letusan yang memekakkan telinga bercampur dengan teriakan dan desakan massa.
Merasa keselamatan terancam, aparat pun mengambil tindakan tegas. Tembakan gas air mata dilepaskan untuk memukul mundur kerumunan.
Asap putih pekat langsung menyelimuti area, membuat mata perih dan napas sesak. Massa yang tadinya garang langsung kocar-kacir, menjauh dari titik bentrokan.
Meski demikian, sebagian massa tetap bertahan. Mereka masih berada di jalan raya, menuntut agar rekan-rekan mereka yang diamankan oleh polisi dibebaskan.
Kericuhan susulan pun tak terhindarkan, membuat lalu lintas di sekitar lokasi macet total. Hingga berita ini diturunkan, polisi masih berupaya mengendalikan situasi sambil melakukan pengalihan arus lalu lintas.***
Tags :

Leave a comment