Pertarungan Sengit, Empat Tokoh Berebut Kursi Ketua Umum MABT

2025-08-28 15:37:29
Yandi anggota DPRD Kota Pontianak maju mencalonkan diri menjadi Ketua MABT/IST

PONTIANAK, insidepontianak.com - Pertarungan perebutan kursi Ketua DPP Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) periode 2025–2030 dipastikan sengit. Empat calon dipastikan bersaing menggantikannya posisi Paulus Andy Mursalim.

Empat calon terdiri dari tiga politisi berpengaruh dan satu pengusaha. Mereka adalah Tjhai Chui Mie, Wali Kota Singkawang dua periode yang merupakan politisi PDI Perjuangan. 

Selain Tjhai Chui Mie, Ketua DPD Partai Hanura Kalbar, Suyanto Tanjung turut meramaikan bursa pencalonan ketua MABT. Ada juga Yandi, anggota DPRD Kota Pontianak dua periode. 

Sementara dari kalangan pengusaha muncul nama Santo Susanto yang siap memberikan warna berbeda dalam kontestasi kali ini.

Ketua Panitia Munas MABT, Efendi mengatakan, Munas MABT akan berlangsung pada 30–31 Agustus 2025. Sementara pembukaan pendaftaran sudah dilakukan sejak 22-25 Agustus 2025.

Ia memastikan, ada empat calon yang sudah mendaftar dan dipastikan sudah  lolos verifikasi dan akan ditetapkan secara resmi pada 29 Agustus 2025 mendatang. 

“Semua calon memenuhi syarat, karena syarat mendaftar minimal pernah terlibat dalam organisasi MABT, baik sebagai pembina, pengurus DPP maupun DPD,” jelasnya.

Adapun agenda utama Munas MABT tersebut melilih Ketua MABT periode 2025-2030. Adapun pemilik suara dalam Munas MABT adalah DPP, DPD dan sayap organisasi.

Ia pun menaruh harapan Munas kali ini melahirkan pemimpin yang mampu membawa MABT semakin maju dan berperan dalam mempererat persatuan bangsa. 

“Harapannya, ketua terpilih dapat menjembatani komunikasi antar-etnis, khususnya di Kalimantan Barat,',” ujarnya.

Usung Misi Kesetaraan dan Persatuan

Anggota DPRD Kalbar, Suyanto Tanjung memastikan, telah mendaftar sebagai calon Ketua MABT. 

Ketua DPD Hanura Kalbar itu menyebut pencalonannya dilandasi semangat untuk membesarkan MABT bersama seluruh kepengurusan, baik di Kalbar maupun di daerah lain. 

“Niat saya adalah membesarkan MABT bersama-sama dengan seluruh pengurus yang ada. Mudah-mudahan verifikasi administrasi bisa lolos, sehingga saya resmi menjadi calon,” ujarnya.

Ia menilai hadirnya banyak figur potensial dalam bursa calon ketua, termasuk Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, menunjukkan MABT adalah organisasi yang diminati tokoh-tokoh terbaik. “Itu pertanda baik. Harapannya, yang terpilih nanti benar-benar figur terbaik untuk membawa MABT lebih maju,” katanya.

Suyanto menekankan pentingnya MABT sebagai wadah pemersatu berbagai etnis Tionghoa di Indonesia. “Visi misi ke depan adalah bagaimana MABT bisa menyatukan berbagai suku-suku Tionghoa yang ada, agar solid, berdaya, dan bisa berkontribusi lebih besar bagi bangsa,” tegasnya.

Ia juga menyinggung aspirasi masyarakat Tionghoa di Kalbar yang menginginkan adanya rumah adat budaya Tionghoa. Menurutnya, itu akan menjadi salah satu program prioritas yang harus diwujudkan.

Niat Mengabdi

Yandi mengatakan, semua calon yang mendaftar punya nilai baik membangun MABT. Karenanya, dia memanfaatkan kesempatan yang baik itu untuk mendaftar. 

"Saya ikut berpartisipasi mengambil kesempatan ini, dengan niat yang sama mengabdi," ungkapnya. 

Ia memastikan, jika diberikan kesempatan akan memaksimalkan diri membangun MABT. Jika memang belum diberikan kesempatan akan mendukung calon terpilih. 

"Tujuan kita satu, mendukung calon yang terpilih. Tujuan kita mengabdi," ungkapnya. 

Ia memastikan, jika mendapat amanah akan mewujudkan aspirasi masyarakat mendirikan rumah Tionghoa di Kalbar. 

"Nah itu jadi prioritas. Kita akan ajak seluruh elemen berkontribusi dalam prosesnya sehingga dapat diwujudkan sebagai bentuk keberagaman di Kalbar," kata Politisi Hanura. 

Ia belum mau merinci dukungan. Yang jelas, dia akan mendengar aspirasi pengurus DPD dan pemilik suara untuk MABT kedepan semakin besar. (Andi)

Leave a comment