Tumpahan Salok Ajang Silaturahmi Perantau Sambas yang Hangat dan Penuh Rindu

2025-09-08 14:01:21
Gubernur Kalbar, Ria Norsan menghadiri acara Tumpahan Salok, yang digelar Persaudaraan Sambas Serantau (PASS), Sabtu (6/9/2025). (Insidepontianak.com/Andi Ridwansyah)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Suara tawa bercampur sapaan akrab menggema di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Sabtu (6/9/2025) siang. 

Ada yang berpelukan erat setelah lama tak bertemu, ada pula yang asyik bercakap dengan logat Sambas yang kental. Dari Sintang hingga Jakarta, warga Sambas di perantauan berbondong-bondong datang. 

Mereka seolah menemukan “kampung halaman” kedua di tengah Kota Pontianak. Tawa riang mereka ini terekam dalam acara Tumpahan Salok, yang digelar Persaudaraan Sambas Serantau (PASS).

Acara ini rutin digelar setiap tahunnya. Bukan sekadar temu kangen, Tumpahan Salok adalah ruang pelepas rindu, pengikat kembali persaudaraan, sekaligus ajang menampilkan kekayaan budaya Sambas.

Tahun ini terasa lebih istimewa karena bertepatan dengan peringatan ulang tahun PASS ke-4. Sejumlah tokoh hadir memeriahkan acara, mulai dari Gubernur Kalbar, Ria Norsan, Wakil Bupati Sambas, Heroaldi, Wakil Ketua DPRD Kalbar Prabasa Anantatur, Ketua Fraksi PAN DPRD Kalbar Zulfydar Zaidar Mochtar, anggota DPRD Kota Pontianak, hingga anggota DPRD. 

Ketua DPP PASS, Manto, menegaskan, Tumpahan Salok menjadi ruang penting mempertemukan warga Sambas di perantauan dengan mereka yang tinggal di kampung halaman, termasuk dengan para pemangku kebijakan.

“Kita ingin orang Sambas di perantauan bisa bertemu dengan saudara-saudaranya di Sambas, sekaligus bersilaturahmi dengan para pejabat daerah," kata Manto.

Melalui pertemuan ini, mereka bisa berbagi kisah, bertukar informasi, dan merumuskan hal-hal yang bisa dilakukan bersama untuk membangun Kalbar dan khususnya Kabupaten Sambas. 

Gubernur Kalbar Ria Norsan mengatakan, makna mendalam dari Tumpahan Salok adalah kerinduan kepada sesama keluarga. Ia pun berpesan agar menjadikan momentum ini untuk mempererat tali silaturahmi, kompak, bersatu, dan bersama-sama membangun Kalbar. 

Menurut Norsan, kebersamaan warga Sambas baik di kampung maupun di rantau merupakan modal besar mendukung pembangunan daerah. Silaturahmi yang erat, katanya, membuka jalan komunikasi dan kolaborasi demi kesejahteraan masyarakat serta pelestarian kearifan lokal.

Ketua Panitia, Edy Zaidar Mochtar, turut menyampaikan rasa syukur atas antusiasme luar biasa masyarakat. Sebab, banyak dari mereka yang menyempatkan diri untuk datang. 

“Alhamdulillah, dari Pontianak, Kubu Raya, Sanggau, Sintang, sampai Jakarta, banyak yang hadir. Semoga kegiatan ini membawa kebaikan, mempererat persaudaraan, dan memberi manfaat bagi warga Sambas di manapun berada,” ucapnya.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini.***

Leave a comment