Buntut Unjuk Rasa ke PT BIA, Warga Desak Pemberhentian Kades Bika

2025-12-01 15:26:52
Caption: Koordinator/Perwakilan Masyarakat Desa Bika, Antonius menyampaikan usulan pemberhentian Kades Bika secara tertulis diserahkan ke Camat Bika, belum lama ini. (Insidepontianak/Teofilusianto Timotius).

KAPUAS HULU, insidepontianak.com - Bunut aksi unjuk rasa masyarakat Desa Bika ke PT Borneo International Anugerah (BIA), ratusan masyarakat mendesak agar Pemda melalui dinas terkait segera memberhentikan Kepala Desa Bika dari jabatannya. 

Warga menuding Kepala Desa Bika tidak transparan dalam pengelolaan keuangan dana desa dan pembangunan di Desa Bika. 

Persoalan itu mencuat ketika, masyarakat mempertanyakan uang adat dari PT BIA sebesar Rp40 juta yang hanya disampaikan Rp36 juta kepada masyarakat. 

Perwakilan Warga Desa Bika, Antonius mengungkapkan alasan mendasar adalah kekecewaan masyarakat terhadap kinerja Kepala desa yang tidak transparan selama menjabat. 

"Kami sudah tidak percaya lagi, sudah sangat kecewa dengan kinerja Kades, apalagi dia jarang di tempat," kata Antonius, di Putussibau, Senin (1/12/2025). 

Antonius menjelaskan usulan atas pemecatan terhadap Kepala Desa Bika sudah disampaikan secara tertulis saat audensi ke Kantor Camat Bika, Jum'at (28/11/2025) baru-baru ini. 

Mewakili masyarakat, Antonius mendesak agar permohonan tersebut segera ditindaklanjuti oleh pihak kecamatan dan Pemerintah Daerah Kapuas Hulu. 

"Tuntutan kami agar Kades, perangkat desa dan BPD dituntut mundur. Mereka semua sudah tidak transparan masalah keuangan, dan Kades jarang ada ditempat," tegas Antonius. 

Sementara itu, Kepala Desa Bika, Gunawan Stepanus, kepada Wartawan menyampaikan apapun yang disampaikan sejumlah masyarakat tersebut merupakan aspirasi masyarakat. 

Akan tetapi tentu, akan dilihat kebenarannya, apalagi yang berkaitan dengan tudingan tidak transparan dalam pengelolaan keuangan dana desa. 

Stepanus membantah dirinya dan perangkat desa tidak transparan, sebab menurut warga lain aparatur desa sudah sangat transparan. 

Ia pun menuturkan bahwa hubungannya dengan masyarakat cukup baik. Hanya saja setelah ada persoalan dengan perusahaan perkebunan sawit PT BIA, sejumlah masyarakat melakukan berbagai aksi, mulai unjuk rasa ke perusahaan hingga beraudiensi ke Kantor Kecamatan Bika. 

"Sah-sah saja mereka menyampaikan aspirasi, tetapi selama ini kami sudah melaksanakan tugas sesuai aturan," kata Stepanus membantah tudingan masyarakat. 

Meskipun demikian, Stepanus mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban. 

"Jangan mudah terprovokasi, tetap jaga keamanan dan ketertiban," pesannya. 

Terkait tuntutan masyarakat tersebut, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kapuas Hulu belum memberikan keterangan resmi. (*)

Leave a comment