Pascabanjir Melanda, Masyarakat Sambas Diminta Waspada Demam Berdarah
SAMBAS, insidepontianak.com -Masyarakat diminta waspada terhadap potensi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD pascabanjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Sambas, Jumat (3/2/2023).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Ganjar Prabowo mengatakan, setiap musim hujan populasi nyamuk pembawa virus DBD meningkatkan. Terlebih pascabanjir, telur-telur nyamuk Aedes Aegypti akan menetas.
"Nyamuk Aedes Aegypti akan hidup lebih lama di tempat basah dan lembab. Saat musim banjir, telur-telur mereka yang belum menetas akan langsung menetas. Sehingga terjadi peningkatan populasi nyamuk pembawa virus DBD," katanya.
Ganjar Prabowo mengatakan, untuk pencegahan banyak langkah yang bisa dilakukan masyarakat diantaranya dengan 3M Plus, yaitu menguras dan menutup bak mandi maupun tempat penampungan air lainnya.
Mengubur benda-benda yang berpotensi menimbulkan genangan, atau berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. Lalu memelihara ikan yang memakan jentik nyamuk dan menggunakan obat anti nyamuk.
Ganjar Prabowo mengatakan, selama tahun 2022 saja, Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas mencatat ada 89 kasus DBD. Untuk itulah dia minta masyarakat untuk waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi peningkatan kasus tahun ini.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Sambas, Satono mengingatkan masyarakat yang rumahnya terendam banjir agar memperhatikan kelistrikan di sekitar lingkungan masing-masing. Sebab bisa menimbulkan bahaya jika tidak dimatikan.
"Masyarakat yang terendam banjir tolong perhatikan alat-alat maupun benda-benda yang berkaitan dengan listrik. Kalau bisa tolong dimatikan saja demi keamanan bersama," pungkasnya. (Yak)
Leave a comment