Dinilai Arogan, Sunardi Sarankan Bupati Sambas Copot Kadis Perhubungan
SAMBAS, insidepontianak.com -Warga Kabupaten Sambas, Sunardi sarankan Bupati Sambas copot Kepala Dinas Perhubungan, Jalil Muhammad yang dinilai arogan dan sering bermasalah hukum.
"Kepala Dinas Perhubungan itu arogan dan sering bermasalah dengan hukum. Dulu meludahi wajah Kepala KUA Pemangkat sekarang dilaporkan ke polisi atas dugaan penganiayaan terhadap advokat," katanya, Senin (13/2/2023).
Sunardi alias Abas berpendapat, Jalil Muhammad tidak pantas menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan lantaran sikapnya yang tidak mencerminkan visi misi Sambas Berkemajuan.
"Seorang Kepala Dinas adalah pelayan masyarakat, kalau sikapnya arogan maka akan mencoreng nama Bupati Sambas sebagai pimpinannya," katanya.
Apa yang disampaikan Abas bukan tidak berdasar. Sabtu (10/2/2023) kemarin, Jalil Muhammad dilaporkan ke Polsek Pemangkat atas dugaan penganiayaan terhadap advokat bernama Nur Addin Habibi.
Selain dugaan penganiayaan, Jalil Muhammad juga dilaporkan atas dugaan pelecehan terhadap profesi advokat karena mengatakan Advokat Nur Addin Habibi adalah advokat abal-abal.
Mei 2021 lalu, Jalil Muhammad juga pernah dilaporkan atas kasus penghinaan yakni meludahi wajah Kepala KUA Pemangkat.
Dalam persidangan, Jalil Muhammad yang saat itu masih menjabat sebagai Sekretaris BPBD Provinsi Kalbar terbukti bersalah dan divonis 14 hari penjara dengan masa percobaan 30 hari.
Jalil Muhammad Bantah Dugaan Penganiayaan
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Sambas, Jalil Muhammad membantah dugaan penganiayaan yang dia dilakukan terhadap Advokat Nur Addin Habibi.
"Apa yang dia sampaikan itu tidak benar," tegas Kadishub Sambas, Jalil Muhammad kepada Inside Pontianak lewat sambungan telepon, Sabtu (11/2/2023).
Jalil Muhammad mengatakan, justru Advokat Nur Addin Habibi saat peristiwa cekcok di Terminal Pemangkat yang lebih dulu menyerangnya.
Sesaat setelahnya, dia langsung melaporkan peristiwa itu ke Polsek Pemangkat.
"Saya lebih dulu melaporkan dia ke Polsek Pemangkat karena justru dialah yang menyerang saya duluan. Dia menarik baju saya," katanya.
Jalil Muhammad menceritakan, sebelum cekcok itu terjadi dia sebenarnya ingin memberitahu pemilik balon seluncuran yang ada disekitar acara Pentas Seni Budaya Sambas di Terminal Pemangkat agar tidak membuka balon seluncuran di lokasi tersebut.
"Terminal Pemangkat itu di bawah naungan Dinas Perhubungan. Pemilik balon seluncuran itu tidak ada izin lokasi ke kami. Saya bilang kami akan memasukkan material proyek pembangunan Terminal Pemangkat di lokasi balon seluncuran itu, jadi saya minta itu dihentikan," katanya.
Jalil Muhammad mengatakan, pemilik balon seluncuran di kegiatan Pentas Seni Budaya Sambas tersebut tidak pernah izin dengan Dinas Perhubungan selaku pengampu kewenangan atas penggunaan lokasi Terminal Pemangkat.
"Kalau mereka izin ke Camat atau Desa itu izin kegiatan. Sekarang mereka kalau ingin menggunakan fasilitas Terminal Pemangkat mereka harus izin lokasi ke Dinas Perhubungan," tegasnya. (Yak)
Catatan Redaksi:
Foto headline dalam berita ini diganti. Sebelumnya menampilkan foto Kadis Perhubungan Kabupaten Sambas, Jalil Muhammad. Atas permintaan yang bersangkutan redaksi mengganti dengan foto Sunardi.
Leave a comment