Konten Wisata Riam Sunge Banokng Sajingan Besar Ala Nia Dipuji Netizen, Bikin Gagal Fokus

2024-11-22 07:51:15
Ilustrasi
SAMBAS, insidepontianak.com – Konten wisata Riam Sunge Banokng diproduksi akun TikTok I’m Nia dengan judul : “Running and Healing, Edisi Balek Kampong” mendapat pujian dari netizen. Bagaimana tidak. Teknik memasarkan obyek wisata melalui promosi Riam Sunge Banokng ala pemilik akun I’m Nia ini terbilang unik. Riam Sunge Banokng sendiri berada di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Baca Juga : Review Border Crossing Agreement di Malaysia, Bupati Satono Ingin Pacu Potensi Ekonomi Kerakyatan Daerah ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, Malaysia, yang mana kedua negara sama-sama membangun border.  Yakni Border Aruk di Sajingan dan Border Biawak milik Malaysia. Dalam beberapa dekade, Kecamatan Sajingan Besar kerap dianggap daerah terisilir. Minim pembangunan dari pemerintah pusat. Baru pada pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo, masyarakat Kecamatan Sajingan Besar merasa benar-benar merdeka. Tidak hanya infrasturktur jalan saja yang dibangun. Melainkan sarana dan prasarana Border Aruk disulap megah oleh Presiden Joko Widodo. Bentuk fisik lebih megah dan indah ketimbang milik Malaysia. Baca Juga :PLBN Aruk Menjadi PLBN Ketiga di Kalimantan yang Diresmikan Presiden Jokowi Kembali ke pemilik akun I’M Nia.  Kali ini bukan tampilan gedung megah Border Aruk yang ditayangkan, sebagaimana masyarakat luas sudah tahu keberadaan fisiknya. Melainkan sisi obyek wisata riam ini, yang belum banyak masyarakat luar tahu tentang spot wisata ini, mencoba disajikan oleh I’M Nia. Yang menarik, video TikTok diunggah si pemilik akun, selain menyajikan keindahan Riam Sunge Banokng berdurasi satu menitan ini, banyak netizen memuji gadis si pemilik akun memiliki paras cantik. @asang689: bagus tempat nya @Aleshop03: ingin berkenalan @: semangat dek @riandika8_ade: ohh org Sajingan saknye @L-U_007: ehhhh ade gak orang sajingan yg bikin diabetes ni Kelebihan inilah diberdayakan oleh pemilik akun, bagaimana membantu mempromosikan spot wisata air terjun (riam) desa tempat tinggalnya, kepada masyarakat luas. Misalnya menjelaskan secara visual kondisi infrastruktur jalan mulus di perbatasan, hingga akses menuju riam, dengan berjalan kaki dengan medan berbatu dan sensasi merasakan dinginnya air pegunungan di desa tersebut. Uniknya, teknologi untuk promosi wisata murah ini ternyata diproduksi cukup menggunakan handphone. Sebelumnya, Bupati Satono berkomitmen membangun ekonomi kerakyatan, satu di antaranya melalui destinasi wisata. “Sering saya sampaikan di mana-mana bahwa Sambas punya tiga potensi yang luar biasa dan belum tergali maksimal. Pertama potensi pertanian, lebih dari 70 persen masyarakat Sambas adalah petani, dan kita adalah lumbung pangan Kalbar,” katanya. Kedua sambung Bupati Satono, Sambas punya potensi perikanan yang luar biasa, panjang pantai dari ujung Selakau sampai Temajuk itu ada lebih dari 158 kilometer. “Sehingga potensi laut dan potensi perikanan itu sangat luar biasa, dan belum tergali maksimal. Inilah upaya-upaya kita agar masyarakat bisa sejahtera, memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada,” katanya. Terakhir, adalah potensi wisata, Pantai Temajuk adalah objek wisata yang sangat indah, disebut Surga di Ekor Borneo. Namun menurut dia, potensi itu belum terjamah maksimal oleh pemerintah pusat. (loh/yak)    

Leave a comment