Sekda Sambas: Kolaborasi Swasta dan Pemerintah Kunci Percepatan Pembangunan Daerah Berkelanjutan
SAMBAS, insidepontianak.com - Sekda Sambas, Ferry Madagaskar menegaskan, kolaborasi swasta dengan pemerintah menjadi kunci percepatan pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Ini disampaikan Ferry di forum Musyawarah Rencana Pembangunan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (Musrenbang TJSLP), Selasa (10/12/2024).
Kegiatan itu diinisiasi Bappeda Kabupaten Sambas. Dikuti sejumlah perwakilan perusahaan. Digelar di aula kantor bupati.
Di kesempatan ini, Ferry menyampaikan perusahaan-perusahaan swasta, khususnya di sektor perkebunan kelapa sawit, memiliki potensi modal yang jauh lebih besar dibandingkan dengan anggaran pemerintah daerah.
"Perusahaan sawit yang secara resmi dibuka setiap tahunnya melaporkan hasil Tandan Buah Segar (TPO) yang diperdagangkan mencapai sekitar Rp2 triliun per tahun. Angka ini hampir setara dengan APBD Sambas yang berkisar Rp2,1 triliun," ungkapnya.
Artinya, potensi yang dimiliki pihak swasta harus dikolaborasikan untuk program-program pembangunan di berbagai sektor lewat CSR. Dengan begitu, percepatan pembangunan bisa dilakukan.
"Kami ingin kontribusi yang jelas, misalnya berapa persen dari laba bersih perusahaan yang dialokasikan untuk membangun Sambas," tegas Ferry.
Ia pun menyebut, keberhasilan kolaborasi swasta dengan Pemerintah Kabupaten Sanggau sudah terbukti.
Misalnya di Desa Semanga, di mana sebuah koperasi perusahaan sawit berhasil bekerja sama untuk mendukung pembangunan desa. Dalam waktu tiga bulan, koperasi tersebut menghibahkan dana sehingga kas desa bertambah Rp140 juta.
"Ketika desa memiliki kas yang cukup, mereka tidak lagi terlalu bergantung pada pembangunan dari pemerintah kabupaten. Dana desa dapat digunakan untuk mengatasi berbagai isu seperti stunting, inflasi, kebakaran hutan, dan banjir," jelasnya.
Lanjut Sekda, keberhasilan kolaborasi antara perusahaan dengan Pemerintah Desa Semanga juga mendapat apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri, yang menilai program tersebut sebagai langkah inovatif dalam pemberdayaan masyarakat dan pengelolaan dana desa.
Ia berharap model ini dapat diadopsi di daerah lain untuk memperkuat peran swasta dalam pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Sambas.
"Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas," pungkasnya.***
Leave a comment