Mahasiswa POLTESA Tolak Intoleransi dan Radikalisme di Kabupaten Sambas

2025-04-19 09:56:05
Mahasiswa Poltesa bersama akademis, tokoh agama dan perwakilan Polres Sambas yang menjadi pembicara dialog panel membahas isu intoleranai dan radikalisme foto bersama. (Istimewa)

SAMBAS, insidepontianak.com — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Politeknik Negeri Sambas (POLTESA) menyatakan sikap tegas menolak paham intoleransi dan radikalisme, melalui kegiatan dialog panel yang digelar di aula kampus Poltesa, Kamis (17/4/2025).

Acara ini mengangkat tema: Peran Mahasiswa dalam Mencegah Paham Intoleransi dan Radikalisme di Kabupaten Sambas. Dialog panel itu diikuti ratusan mahasiswa serta perwakilan dari unsur pemerintah dan tokoh masyarakat.

Tiga pembicara yang dihadirkan yakni, perwakilan Polres Sambas, tokoh agama, serta akademisi. Masing-masing memberikan pandangan mengenai ancaman intoleransi dan radikalisme, serta peran mahasiswa ikut menanggulanginya.

Tokoh agama Kabupaten Sambas, Nazarudin, menyampaikan bahwa dalam ajaran Islam, radikalisme tidak dibenarkan. 

Ia mengutip beberapa ayat Alquran seperti dalam surah At-Taubah dan Al-Baqarah yang menjelaskan pentingnya menjaga perdamaian dan menjauhi kekerasan.

“Radikalisme bisa mencoreng nama baik agama dan keluarga serta mengganggu konsentrasi belajar mahasiswa,” ujarnya.

Sementara itu, pembicata dari akademisi, Deni Irawan menegaskan, mahasiswa harus menjadi agen perubahan (agent of change) dalam melawan paham yang merusak persatuan bangsa.

Ia menekankan pentingnya edukasi publik, penggunaan media sosial sebagai alat penyadaran, serta kolaborasi aktif dengan pemerintah dan tokoh masyarakat.

Presiden Mahasiswa Poltesa, Edi, juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk bersatu menolak segala bentuk intoleransi dan radikalisme.

“Paham ini dapat mengancam keutuhan bangsa. Kita semua bertanggung jawab menjaga Sambas agar tetap aman, damai, dan kondusif di tengah keberagaman,” tegasnya.

Ia mengatakan, dialog panel ini menjadi bentuk nyata kontribusi mahasiswa Poltesa dalam menciptakan ruang intelektual yang inklusif dan damai, serta mendorong budaya toleransi di tengah masyarakat Kabupaten Sambas.***

Leave a comment