Toleransi Harmonis di Desa Sanatab: Sholat Jumat Tetap Berjalan di Tengah Ritual Sansam 'Tutup Kampung'

2025-04-25 19:18:40
Munda Ketua adat Dusun Sawah, Desa Sanatab, sedang merapal mantra (nyangahant) untuk ritual adat sansam sampurai "ritual tutup kampung". (istimewa)

SAMBAS, insidepontianak.com – Pada hari Jumat ini, di tengah umat Islam menjalankan ibadah Sholat Jumat berbarengan di sisi lain digelar ritual adat Sansam Sampurai atau “Tutup Kampung”, yang menjadi tradisi suci adat istiadat masyarakat setempat.

Kepala Desa Sanatab, Rino, menegaskan bahwa Desa Sanatab merupakan wilayah yang menganut berbagai kepercayaan dan menjunjung tinggi nilai toleransi. 

"Desa Sanatab menganut berbagai macam agama. Karena bertepatan dengan hari Jumat ataupun hari Minggu, umat beragama jangan sampai meninggalkan ibadahnya. Untuk umat Muslim, tetap menjalankan sunahnya. Kita beragam suku dan agama, namun yang jelas kita tetap saling menghargai satu sama lain," ujarnya.

Ritual Sansam Sampurai sendiri merupakan tradisi adat istiadat yang turun temurun untuk menandai masa sunyi setelah panen padi. 

Tradisi ini dimaksudkan sebagai bentuk penyucian diri dan lingkungan, serta sebagai waktu beristirahat total bagi warga desa. Dalam masa ini, seluruh aktivitas masyarakat dihentikan dan suasana desa dijaga tetap hening, serupa dengan tradisi Nyepi di Bali.

Namun, demi menghargai keberagaman, warga Muslim tetap diperbolehkan menunaikan ibadah Sholat Jumat. 

"Hanya saja, ada kesepakatan untuk tidak menggunakan pengeras suara, guna menjaga kekhusyukan dan ketenangan suasana ritual Sansam, " jelasnya. 

“Keputusan ini sudah disepakati bersama oleh pengurus adat, pengurus masjid, dan pengurus gereja. Pemerintah desa hanya memfasilitasi. Kami ingin semua warga dapat menjalankan ibadah maupun tradisi tanpa mengganggu satu sama lain,” tambah Rino.

Warga Muslim yang melaksanakan Sholat Jumat juga diimbau untuk langsung kembali ke rumah masing-masing setelah beribadah dan tidak singgah ke rumah warga lain atau ke wilayah yang sedang menjalani masa sunyi.

Ritual Samsam yang dilakukan setelah panen ini dipercaya sejak dulu sebagai cara untuk menghindari hal-hal buruk yang mungkin terjadi setelah masa sibuk di sawah. Ini juga menjadi momen refleksi dan pemulihan energi spiritual masyarakat Adat Desa Sanatab.

“Harapan kami seluruh masyarakat saling menghargai, karena di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung,” tutupnya. (Nia)

 

Leave a comment