Salah Satu Tahanan Bunuh Diri, Rutan Sambas Perkuat Pembinaan Mental

2025-04-28 17:02:38
Ilustrasi kesehatan mental/Pixabay

SAMBAS, insidepontianak.com — Tahanan titipan Kejaksaan Negeri Sambas berinisial WH (44) ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di toilet Minggu (27/4/2025). 

WH diketahui tengah menghadapi proses hukum atas kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur.

Kepala Rutan Sambas, Andriyas Dwi Pujoyanto, menjelaskan peristiwa bermula saat seorang warga binaan yang baru selesai bermain voli hendak menggunakan toilet. 

Ia merasa curiga karena pintu toilet yang tidak terkunci terasa berat saat didorong. 

"Setelah memanjat tembok, ia menemukan WH dalam kondisi tergantung dengan tubuh bersandar di pintu, " jelasnya. 

"Melihat kejadian itu, warga binaan segera melapor kepada petugas. Kami langsung bergerak cepat mengevakuasi korban ke klinik Rutan. Petugas medis yang dibantu tamping berusaha memberikan pertolongan sesuai SOP, namun sayangnya nyawa korban tidak tertolong," sambungnya.

Pihak Rutan kemudian berkoordinasi dengan Kepolisian dan Kejaksaan Negeri Sambas untuk langkah lebih lanjut. Sekitar pukul 20.00 WIB, jenazah korban dibawa ke RSUD Sambas untuk dilakukan visum. Hasil visum memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

"Ini murni kasus bunuh diri. Korban diduga mengalami tekanan psikologis setelah mendengar dari sesama tahanan bahwa ancaman hukuman atas kasus yang dihadapinya cukup berat," jelasnya.

Usai proses visum dan administrasi di rumah sakit, jenazah WH diserahkan kepada keluarga dan tiba di rumah duka sekitar pukul 22.20 WIB. 

"Rutan Sambas juga telah melaporkan kejadian ini kepada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Barat, serta berkoordinasi dengan Pengadilan Negeri Sambas, Kejaksaan Negeri Sambas, dan Polres Sambas, " katanya. 

Sebagai tindak lanjut terakit kasus ini, Andriyas menegaskan pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

"Kami telah mengumpulkan seluruh warga binaan untuk mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan mental. Kami juga meminta mereka lebih aktif berkoordinasi dengan petugas jika mengalami tekanan atau masalah selama di dalam Rutan," ujarnya.

Ia memastikan kronologi kejadian telah dijelaskan secara terbuka kepada pihak keluarga, dan keluarga korban menerima peristiwa ini dengan lapang dada. 

"Kami berkomitmen memperkuat program pembinaan mental dan rohani bagi seluruh warga binaan, " pungkasnya.  (Nia)

Leave a comment