Kisah Inspiratif Suyatmi: Penjual Amplang Raup Puluhan Juta dari Jualan Amplang Usai Gagal Berkali-kali

SAMBAS, insidepontianak.com - Siapa sangka, kegagalan demi kegagalan tak menyurutkan langkah Suyatmi, seorang ibu rumah tangga asal Selakau Kabupaten Sambas, untuk terus berjuang. Setelah tiga kali gagal memulai usaha Amplang, kini ia berhasil meraup omzet hingga puluhan juta rupiah.
Perjalanan usahanya dimulai sejak tahun 2013. Sebelumnya, Suyatmi sudah mencoba menjual kerupuk ikan sejak tahun 1980-an. Namun, seiring waktu, pemasaran kerupuk menjadi semakin sulit karena persaingan yang ketat.
"Saya sempat minta saran ke Dinas Perdagangan, karena penjualan kerupuk saya tidak berkembang. Akhirnya saya disarankan untuk mencoba usaha lain," tuturnya.
Titik balik terjadi ketika Suyatmi mengikuti pelatihan di Pontianak. Di sanalah ia mulai mencoba membuat Amplang. Namun, tak semudah yang dibayangkan.
Percobaan pertama gagal, modal satu juta rupiah habis untuk beli minyak dan kuali. Gagal kedua, Amplangnya tidak mengembang. Ketiga kali, masih gagal lagi, dan total kerugian awalnya mencapai lebih dari tiga juta rupiah.
“Saya hampir menyerah, tapi ada teman anak saya yang minta dibuatkan Amplang. Saya bilang tidak bisa karena sudah tidak ada modal,” ujarnya.
Namun harapan datang dari sang anak yang memberinya modal 500 ribu. Tak ingin gagal lagi, ia mencari referensi resep dari Google. Hasilnya? Usahanya langsung membuahkan hasil.
"Dari modal 500 ribu itu, Alhamdulillah sekarang saya bisa beli mobil, renovasi rumah, bahkan menyekolahkan anak sampai kuliah," ucapnya haru.
Kini, Suyatmi menjual Amplang dengan harga 110 ribu rupiah per kilogram, dengan penjualan harian mencapai 50 kilogram habis dalam seminggu.
Saat Lebaran, ia bisa meraup omzet hingga Rp60 juta, dan saat Natal mencapai Rp25 juta.
Pasarnya pun meluas, mencakup Putussibau, Sintang, Sanggau Ledo, Sanggau Kapuas, Pontianak, Singkawang, hingga Sambas. (Nia)
Leave a comment