Poltesa Dorong Petani Sawit Sambas Tak Hanya Jual TBS, Tapi Olah Jadi Minyak Bernilai Tinggi

SAMBAS, insidepontianak.com – Politeknik Negeri Sambas (Poltesa) ajak petani sawit di Kabupaten Sambas mengolah hasil panen sendiri menjadi produk siap konsumsi: Red Palm Oil (RPO) atau minyak sawit merah.
Melalui program diseminasi teknologi pengolahan RPO, Poltesa memperkenalkan teknik yang mudah diterapkan di tingkat petani.
Inovasi ini sekaligus membuka peluang kemandirian ekonomi dan peningkatan kesejahteraan, khususnya di tengah fluktuasi harga sawit yang kerap merugikan petani.
Melalui program diseminasi teknologi pengolahan RPO, Poltesa memperkenalkan teknik sederhana namun efisien yang bisa diterapkan langsung oleh petani.
“Produksi RPO tidak hanya memberi nilai ekonomi lebih tinggi, tapi juga menghasilkan minyak sehat dengan kandungan beta-karoten dan vitamin E tinggi,” ungkap Hidayat Asta, Ketua Tim Riset RPO Poltesa, Senin (23/6/2025).
Ia menekankan, teknologi ini dikembangkan agar bisa diakses oleh petani, bukan hanya skala industri besar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, teknik yang disosialisasikan mencakup pemilihan TBS berkualitas, sterilisasi, pengepresan dengan alat sederhana, hingga pemurnian minyak. Semua proses dirancang agar bisa dilakukan oleh petani secara mandiri di tingkat desa.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif nasional Katalisator Kemitraan Berdikari dari Kemdiktiristek, namun Poltesa menekankan bahwa keberhasilan program ada di tangan para petani sendiri.
“Kami ingin petani bisa berdikari dan dikenal lewat produk lokal berkualitas. Bayangkan jika setiap desa di Sambas punya RPO sendiri, itu akan jadi kebanggaan daerah sekaligus peluang besar secara ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, Deny Septiandi dari Koperasi Produsen Bumi Berkah Persada, mengatakan pengolahan RPO bisa menjadi solusi konkrit untuk mendongkrak kesejahteraan anggota koperasi.
“Selama ini kami hanya menjual TBS ke pabrik. Dengan pengolahan sendiri, nilai jualnya bisa naik berkali lipat,” katanya.
Tak hanya petani, pelajar SMKN 1 Subah juga dilibatkan untuk memahami proses industri dari hulu ke hilir. (NIA)
Tags :

Leave a comment