Sambas Terima 31.614,5 ton Pupuk Subsidi, Mahasiswa Ingatkan Distribusinya Tepat Sasaran

SAMBAS, insidepontianak.com – Kabupaten Sambas tahun ini mendapatkan bantuan alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pusat sebanyak 31.614,5 ton.
Bantuan pupuk tersebut terdiri dari 10.272,5 ton pupuk urea, dan 21.342 ton pupuk NPK. Akan distribusi ke kelompok tani di 19 kecamatan.
Namun empat kecamatan akan menerima alokasi terbasar. Di antaranya, Kecamatan Tebas, Jawai, dan Kecamatan Tangaran. Karena empat wilayah ini memiliki potensi pertanian yang luas.
Pemerintah darah melalui dinas terkait pun diingatkan agar benar-benar nemastikan distribusi pupuk subsidi tersebut tepat sasaran.
"Kalau penyaluran pupuk masih seperti tahun-tahun sebelumnya, jangan harap ada panen raya. Bisa-bisa cuma panen janji,” ujar Redi Pidriyanto, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas mengingatkan.
Meski harga eceran tertinggi (HET) pupuk subsidi yang ditetapkan pemerintah cukup terjangkau Rp2.250/kg untuk urea dan Rp2.300/kg untuk NPK jauh di bawah harga pasar yang bisa mencapai Rp14.000/kg, namun menurut Redi, harga murah tak akan berarti jika pupuk sulit diakses petani.
Ia juga mengingatkan soal laporan Ombudsman RI tahun 2023, yang menemukan berbagai persoalan dalam distribusi pupuk bersubsidi di sejumlah wilayah, termasuk Kalimantan Barat.
Masalah yang disorot antara lain pupuk yang tidak sampai ke tangan petani, dugaan penggunaan data fiktif, hingga ketidaksesuaian antara laporan administrasi dan kondisi di lapangan.
"Banyak petani di daerah seperti Sajingan, Paloh, dan Galing mengeluh tak kebagian pupuk. Padahal dokumen distribusinya lengkap. Ini masalah serius,” ucapny.
Redi menilai, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada besarnya kuota yang diberikan, tetapi juga pada transparansi dan keadilan dalam distribusinya.
Ia mengingatkan agar distribusi tidak hanya berputar di jalur utama, sementara daerah terpencil terus terpinggirkan.
"Jika pupuk tepat sasaran, petani bisa bekerja optimal. Tapi jika ada penyimpangan, Sambas bisa kembali terjebak dalam masalah lama,” pungkasnya.***
Leave a comment