Bupati Satono Soroti Tingginya Angka Putus Sekolah di Sambas, Dorong Sekolah Cari Solusi Konkret

2025-07-03 08:23:02
Ilustrasi anak sekolah/Pixabay

SAMBAS, insidepontianak.com – Bupati Sambas, Satono, menyoroti masih tingginya angka putus sekolah di Kabupaten Sambas. Padahal, pendidikan sangat penting mengatasi persoalan masa depan bangsa, termasuk kemiskinan di berbagai bidang hingga peningkatan kualitas SDM. 

“Data yang saya terima menunjukkan bahwa angka anak putus sekolah dan yang tidak melanjutkan pendidikan masih cukup tinggi. Saya minta Kepala Sekolah bisa duduk bersama, berdiskusi, dan melahirkan solusi nyata agar tidak ada lagi anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan,” katanya, Rabu (2/7/2025). 

Ia menekankan bahwa program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan bentuk nyata kehadiran negara untuk menjamin akses pendidikan yang merata dan berkualitas bagi seluruh anak bangsa.

“Sekolah sekarang sudah gratis. Pemerintah juga menyediakan dana BOS dan PIP. Ini bukti bahwa negara hadir untuk memastikan setiap anak mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas,” ujarnya.

Bupati Satono juga mendorong lahirnya grand design pendidikan Kabupaten Sambas yang berorientasi pada pembentukan karakter dan integritas. Ia meminta para kepala sekolah menjadi motor penggerak dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang kuat.

“Saya ingin ada desain besar pendidikan di Kabupaten Sambas. Kepala sekolah harus jadi teladan, menginspirasi guru-gurunya untuk menjadi pendidik berkarakter dan berdedikasi,” harapnya.

Satono juga menekankan pentingnya kedisiplinan, dedikasi, dan pengabdian tulus dari para pendidik dalam menjalankan tugas sebagai pelayan publik di sektor pendidikan.

Bupati mengungkapkan bahwa meskipun Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sambas saat ini tercatat sebagai yang tertinggi di Kalimantan Barat, kontribusi terbesar masih berasal dari sektor kesehatan. 

"Saya berharap ke depan, sektor pendidikan bisa mengambil peran lebih besar dalam peningkatan IPM daerah, " pungkasnya. (*)

 

Leave a comment