Bupati Satono Targetkan Jagung Jadi Primadona Baru di Sambas

SAMBAS, insidepontianak.com – Pemerintah Kabupaten Sambas berupaya memperkuat ketahanan pangan dengan menggalakkan budidaya jagung melalui program: Satu Desa Satu Hektare.
Program ini pun resmi diluncurkan secara serentak di 13 desa se-Kecamatan Subah, yang dipusatkan di Lahan Ketahanan Pangan Desa Sabung, Kamis (7/8/2025).
Antusiasme desa sangat tinggi, bahkan beberapa desa menanam jagung lebih dari satu hektare. Bupati Satono ingin, komoditas jagung menjadi primadona baru di Kabupaten Sambas.
Karena itu, dia mendorong harus ada intensifikasi penyuluhan dan pendampingan agar petani tahu cara menanam jagung yang benar.
“Jangan sampai habis ditanam, lalu mati karena kekurangan air. Kita semua harus kompak, jangan biarkan petani berjalan sendiri," pesan Bupati Satono.
Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan hasil panen. Berdasarkan estimasi Dinas Pertanian, satu hektare lahan jagung dapat menghasilkan lima ton.
Jika 195 desa di Sambas menanam satu hectare saja, maka total hasil panen bisa mencapai 975 ton.
Dengan begitu, Kabupaten Sambas bisa memberikan kontribusi signifikan untuk mendukung target cadangan jagung nasional sebesar 5.000 ton untuk Kalimantan Barat.
Camat Subah, Rita Ahie memuji antusiasme desa-desa di wilayahnya dalam menyambut program budidaya jagung yang dicanangkan satu desa satu hektare.
“Tidak semua desa menanam hanya satu hectare. Tapi ada yang sampai dua hektare. Ini menunjukkan semangat dan kekompakan para kepala desa yang luar biasa,” ucapnya.
Kapolres Sambas, AKBP Wahyu Jati Wibowo, pun menyebutkan, perluasan lahan jagung di Kecamatan Subah telah melalui kajian mendalam agar tidak mengganggu komoditas padi.
Program ini merupakan implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2025 tentang Dukungan Terhadap Cadangan Jagung Nasional.
"Kepala desa memiliki peran strategis untuk mewujudkan ini bersama semua elemen," pungkasnya.***
Leave a comment