Dinsos Kabupaten Sanggau Targetkan Kemiskinan Ekstrem Turun Diangka 0,75 Persen

2024-09-20 06:59:31
Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Sanggau, Valentinus Sudarto

SANGGAU, insidepontianak.com -- Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Sanggau, Valentinus Sudarto mengungkapkan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sanggau pada tahun 2024 berada diangka 1,15 persen.

"Kita (Kabupaten Sanggau, red) diangka 1,15 persen. Ini termasuk kecil lah dibandingkan dengan kabupaten lainnya," kata Valentinus Sudarto saat diwawancarai.

Valentinus sapaan karibnya mengatakan, berdasarkan target dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) pada tahun 2024 setiap kabupaten/kota diberikan target menurunkan angka kemiskinan ekstrem hingga angka nol persen. Namun, khususnya Kabupaten Sanggau target mustahil tercapai.

"Kemiskinan ekstrem untuk tahun 2024 memang tidak bisa kita turunkan sampai nol. Karena memang banyak permasalahan yang kita hadapi," ujarnya.

"Target kita tahun ini memang bisa turun di angka 0,75 persen. Jadi termasuk ada progres lah di 0,45 persen," imbuhnya.

Menurutnya, salah satu permasalahan yang dihadapi dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem terletak pada data yang belum sepenuhnya akurat. Sehingga diperlukan validasi dan verifikasi ulang sebelum melakukan intervensi terhadap keluarga yang dinyatakan miskin ekstrem. 

Sebagaimana diketahui, data kemiskinan ekstrem bersumber langsung dari Kementerian Koordinasi PMK RI.

"Kesulitan kami adalah data kemiskinan ekstrem ini menurut kami tidak tool (perangkat, red) untuk melakukan perbaikan," kata Valentinus.

Terlepas dari permasalahan data yang belum akurat, Valentinus mengatakan pihaknya tetap berupaya melakukan berbagai program untuk melakukan intervensi terhadap keluarga yang dinyatakan miskin ekstrem. 

"Ada bantuan paket makan untuk mengentaskan stunting, terus ada bantuan sifatnya peralatan kerja, kemudian ada bantuan RTLH (rumah tinggal layak huni, red)," ungkapnya.

Dalam melaksanakan program intervensi tersebut, Valentinus menuturkan pihaknya bekerja sama dengan mitra, seperti, pihak kepolisian, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sanggau dan memanfaatkan CSR perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Sanggau. (ans)

Leave a comment