Masyarakat Dayak Sanggau di Perbatasan Demo Tolak Program Transmigrasi

SANGGAU, insidepontianak.com -- Suara penolakan terhadap program transmigrasi terus menggema, kali ini datang dari aliansi masyarakat adat dayak perbatasan yang terdiri dari Kecamatan Entikong dan Sekayam, Kabupaten Sanggau.
Masa aksi yang berjumlah sekitar 200 orang itu melakukan aksi demonstrasi di Pos Lintas Batas Negara Entikong pada Senin (21/7/2025) pagi.
"Kami aliansi masyarakat perbatasan bersama Dewan Adat Dayak Kecamatan Entikong menolak transmigrasi di tanah Kalimantan," tulis salah satu spanduk yang dibentangkan peserta aksi.
Koordinator aksi, Antonius Angeu yang juga sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kecamatan Entikong mengatakan pihaknya dengan tegas menolak rencana program transmigrasi di wilayah Kecamatan Entikong dan Kecamatan Sekayam.
Menurutnya, transmigrasi akan menimbulkan kecemburuan dan kesenjangan sosial antara penduduk lokal dan transmigrasi karena penduduk transmigrasi diberi lahan gratis dan jaminan hidup dari pemerintah.
"Sedangkan penduduk lokal tidak mendapat apa-apa," kata Antonius Angeu dalam orasinya.
Selain itu, program transmigrasi dinilai mengancam eksistensi masyarakat adat hak ulayat adat dan kearifan lokal yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
"Kami meminta kepada Kementerian Transmigrasi untuk segera mengkaji ulang rencana transmigrasi ke pulau kalimantan," tegas Antonius Angeu.
Kemudian, Antonius menyarankan sejumlah anggaran untuk transmigrasi sebaiknya dialihkan untuk membangun wilayah dan masyarakat perbatasan yang masih miskin dan tertinggal.
Lebih jauh, program transmigrasi juga dikhawatirkan memicu deforestasi dengan membabat hutan untuk lahan pemukiman warga transmigrasi. Hal tersebut dinilai mengancam habitat flora dan fauna endemik dikawasan hutan. (*)
Leave a comment