Di Forum Multi-Stakeholder, PLN Kalbar Dorong Transformasi EBT

2025-01-10 15:17:39
General Manager PLN UID Kalbar, Joice Lanny Wantania sedang memberikan sambutan pada Multi-Stakeholder Forum 2024 PLN Group Kalimantan Barat di Kalimantan Ballroom Hotel Aston Pontianak, Kamis (12/12/2024). (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - PLN Unit Induk Distribusi atau PLN UID Kalbar menggelar diskusi Multi-Stakeholder Forum bertajuk: “Transformasi PLN untuk Energi Baru Terbarukan Kalimantan Barat.” 

Kegiatan itu berlangsung di Aston Hotel Pontianak, pada Kamis (12/12/2024). Dihadiri Pj Sekda Kalbar, Mohammad Bari, perwakilan Forkopimda Kalbar, Ombudsman, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), pengusaha kelapa sawit, mitra PLN Group, akademisi, dan insan media. 

General Manager PLN UID Kalbar, Joice Lanny Wantania, mengatakan, forum ini menjadi ajang silaturahmi dengan para pemangku kepentingan sekaligus memperkenalkan PLN Group Kalimantan Barat.

“Acara ini menjadi kesempatan bagi PLN untuk memperkuat kolaborasi dengan para stakeholder dalam mendukung transformasi energi, khususnya pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kalbar,” ujar Joice.

Dalam sambutannya, Joice menjelaskan bahwa sistem kelistrikan di Kalbar memiliki daya mampu sebesar 616 megawatt (MW) dengan beban puncak mencapai 527 MW. Dengan kapasitas tersebut, PLN memastikan ketersediaan pasokan listrik yang memadai, khususnya bagi para investor.

Selain itu, Joice juga memaparkan capaian rasio elektrifikasi di Kalbar yang telah mencapai 94,23%. Namun, dari total 2.143 desa di wilayah tersebut, masih terdapat 367 desa yang belum teraliri listrik. Untuk itu, PLN terus berupaya mempercepat pemerataan akses listrik di seluruh wilayah Kalimantan Barat.

“PLN membutuhkan dukungan dari semua pihak agar dapat memerdekakan warga dalam mendapatkan akses listrik 24 jam,” tegas Joice.

Dukungan terhadap Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai bagian dari komitmen global menuju Net Zero Emission (NZE), PLN juga terus mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kalbar. 

Wilayah ini memiliki potensi besar dalam pengembangan EBT, di antaranya tenaga air sebesar 128 MW, tenaga surya 152,9 MW, dan biomassa 72 MW.

“Untuk mendukung target nol emisi, kami berkolaborasi dengan pengembang dan investor guna mempercepat pengembangan EBT di Kalbar,” ungkap Joice.

Pada kesempatan yang sama, Pj Sekda Kalbar, Mohammad Bari, menegaskan dukungan pemerintah daerah dalam percepatan transisi energi menuju energi bersih dan berkelanjutan. 

Menurutnya, percepatan transisi energi bertujuan mengalihkan penggunaan energi fosil ke sumber energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

“Transisi energi ini merupakan upaya menghadapi tantangan global, termasuk perubahan iklim, polusi udara, ketergantungan pada impor energi, dan ketidaksetaraan akses energi,” jelas Mohammad Bari.

Bari juga menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Kalbar telah menetapkan target bauran EBT sebesar 32,2% pada 2025. Target tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2021 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED) 2021-2050. Pada 2022, capaian bauran EBT di Kalimantan Barat telah mencapai 31,1%.

“Dukungan dari semua pihak, baik pemerintah, PLN, sektor swasta, hingga masyarakat, sangat diperlukan untuk mewujudkan pengembangan EBT di Kalbar,” tegasnya.

Dengan terselenggaranya Multi-Stakeholder Forum 2024, PLN berharap dapat memperkuat sinergi dengan para pemangku kepentingan guna mewujudkan sistem kelistrikan yang andal, merata, dan ramah lingkungan di Kalbar. Forum ini diharapkan mampu mendorong percepatan pengembangan EBT serta meningkatkan akses listrik yang merata hingga ke pelosok daerah.

Melalui kolaborasi yang melibatkan pemerintah daerah, lembaga legislatif, pengembang, investor, dan masyarakat, PLN optimistis mampu mewujudkan transisi energi yang lebih bersih dan memperkuat ketersediaan energi di Kalbar.***

Leave a comment