Dukung Ketahanan Pangan,  PTPN IV Ragional V Siapkan Lahan 20 Hektare di Landak

PONTIANAK, insidepontianak.com – Impian mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Landak kini mulai dilakukan Pemerintah Kabupaten Landak dan PTPN IV Regional V.

Salah satunya menyediakan lahan seluas 20 hektare di Dusun Tenggalong, Desa Ambayo. 

Puncak dari upaya kolaborasi ini ditandai dengan tanam  perdana jagung yang semarak pada Kamis, 22 Mei 2025. 

Acara bersejarah ini dipimpin langsung oleh Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah dalam mengoptimalkan potensi pertanian.

Sejumlah pejabat penting turut hadir dalam panen raya ini, termasuk Sesditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Wakil Ketua DPRD Landak, Kapolres Landak, Dandim 1201 Landak, serta berbagai kepala dinas dan unsur forkopimda Kabupaten Landak.

Kehadiran mereka menjadi bukti nyata sinergi lintas sektoral dalam memperkuat sektor pertanian dan ketahanan pangan.
Bupati Karolin dalam sambutannya menyatakan optimisme tinggi terhadap langkah ini.

"Ini adalah langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi pertanian kita sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani," ujarnya. 

Ia juga menekankan komitmen Pemkab Landak untuk terus memberikan pendampingan, penyediaan sarana produksi, dan pembukaan akses pasar yang lebih luas bagi para petani.

Sudarma Bhakti Lessan, Region Head Regional 5 PTPN IV, mengungkapkan kebanggaannya atas keberhasilan program ini.

Ia menjelaskan bahwa penanaman jagung dilakukan dengan memanfaatkan areal perkebunan sawit yang sedang dalam tahap replanting. 

"Kami menyambut baik program pemerintah untuk ketahanan pangan dengan memanfaatkan areal perkebunan sawit yang sedang dilakukan replanting," kata Sudarma.

Menurut Sudarma, inisiatif ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi pertanian dan memperkuat ketahanan pangan lokal, tetapi juga mendorong peningkatan kesejahteraan petani di Landak.

"Mudah-mudahan produktivitasnya sesuai dengan harapan. Harapannya bisa mencapai 6 hingga 7 ton per hektare,” pungkasnya (Andi)