Kinerja Anggaran Sambas Tumbuh di Tengah Tren Kontraksi Fiskal: Pendapatan Naik, Belanja Meningkat
SAMBAS, insidepontianak.com – Di saat banyak daerah terseok menjaga kinerja fiskal, Kabupaten Sambas justru melaju. Stabil. Tumbuh meyakinkan.
Pendapatan daerahnya menembus Rp1,475 triliun. Naik 14,74 persen dibanding tahun lalu. Belanjanya ikut melonjak. Mencapai Rp1,259 triliun, tumbuh 15,12 persen.
Capaian ini patut diapresiasi di tengah tren penurunan fiskal nasional, terutama akibat berkurangnya dana transfer pusat ke daerah.
Data Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Barat, mencatat, hingga September 2025, Sambas menjadi satu-satunya kabupaten di Kalbar yang mampu menjaga pertumbuhan pendapatan maupun belanja.
Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Yakob Pujana, menyebut ini sinyal kuat bahwa tata kelola keuangan daerah berjalan di jalur yang benar.
“Capaian ini patut diapresiasi. Saat banyak daerah mengalami kontraksi belanja, Sambas justru tumbuh positif. Ini bukti keuangan daerah kita sehat dan adaptif,” ujarnya, Jumat (6/11/2025).
Namun Yakob mengingatkan, keberhasilan fiskal tak boleh berhenti di angka dan laporan. Yang lebih penting: realisasinya harus memberi manfaat nyata bagi rakyat Sambas.
Ia mendorong Pemkab Sambas menjaga momentum ini. Belanja daerah, harus diarahkan pada sektor-sektor yang langsung menyentuh masyarakat.
“Dari infrastruktur, pendidikan, hingga penguatan ekonomi rakyat,” lanjutnya.
Jika dibandingkan dengan daerah lain di Kalimantan Barat, posisi petumbuhan fiskal kabupaten Sambas termasuk menonjol.
Data DJPb Kalbar, belanja anggaran Kapuas Hulu turun 39,13 persen. Mempawah turun 22,42 persen. Kayong Utara turun 21,86 persen. Pemerintah Provinsi Kalbar turun 29,75 persen
Secara total, belanja konsolidasi seluruh kabupaten/kota dan provinsi di Kalbar anjlok 15,12 persen, dari Rp16,276 triliun (September 2024) menjadi Rp13,816 triliun tahun ini. Sementara Sambas, tetap naik. Di tengah tekanan, ia justru tumbuh.
“Fakta bahwa Sambas bisa tumbuh di tengah kontraksi regional menunjukkan manajemen fiskal yang adaptif, efisien, dan responsif terhadap tantangan ekonomi,” tutup Yakob.***

Leave a comment