Resume One True Loves Karya Taylor Jenkins Reid Oleh Cori Nariswari Mernissi

2024-11-22 18:01:00
Novel One True Loves karya penulis Taylor Jenkins Reid

Judul Novel: One True Loves

Pengarang: Taylor Jenkins Reid

Penerbit: Washington Square Press

Tahun terbit: 2016

Tebal: 352 halaman

Di umurnya yang telang menginjak 25 tahun, Emma Blair akhirnya menikahi lelaki yang telah ia pacari selama 9 tahun, Jesse Lerner. Jesse merupakan cinta pertama sekaligus pacar pertama Emma. Ia merupakan seorang atlet renang kebanggaan sekolah, dan Emma saat itu hanya lah siswa biasa di sekolahnya.

"I had a crush on you once. Freshman year. But it's over."

"Why is it over?"

"I don't know, you were with Carolyn. I barely knew you."

"But i'm not with Carolyn and you know me now."

"What are you saying?"

"Why don't you have a thing for me now?"

Hubungan mereka sempurna. Setelah lulus SMA, mereka meninggalkan kota dan memutuskan untuk tinggal dan kuliah di tempat yang sama. Jauh dari kedua orang tua mereka dan semua tuntutan yang ditujukan pada mereka.

Berkeliling dunia merupakan impian mereka berdua. Berkat pekerjaan mereka, mimpi itu pun terwujud. Emma dan Jesse selalu menghabiskan waktu bersama di setiap negara yang mereka kunjungi.

"I love you more than anyone has ever loved anyone in the history of the world. Do you know that? Do you know that Antony didn't love Cleopatra as much as i love you?"

Hingga suatu hari, Jesse melamar Emma ketika mereka mengunjungi California. Mereka akhirnya kembali ke kota kelahiran dan melangsungkan pernikahan di salah satu kabin milik keluarga Jesse.

"The commercial flight made it to Anchorage. The Cessna made it to Akun Island. But the first time they took the helicopter out, it never came back. The best anyone could conclude was it went down somewhere over the North Pacific. The four people on board were lost. My husband, my one true love... Gone."

Saat itu sehari sebelum perayaan 1 tahun pernikahan mereka, 10 tahun telah mereka jalani bersama. Namun dibandingkan merayakan bersama Emma, Jesse harus terbang ke Alaska untuk memenuhi pekerjaan. Namun akhirnya ia tak pernah kembali.

Dalam semalam, hidup Emma hancur. Ia tidak merasa seperti dirinya lagi. Semua orang meyakini bahwa Jesse telah meninggal, namun Emma tidak pernah percaya. Ia yakin Jesse masih ada di luar sana, hidup, dan tengah berusaha kembali kepadanya.

Pada akhirnya Emma menyerah. Ia memutuskan untuk kembali ke kota kelahiran bersama kedua orang tuanya. Semua hal di tempat tinggalnya sekarang mengingatkan ia kepada Jesse.

Ketika ia kembali ke rumah kedua orang tuanya, ia berusaha mengisi waktu dengan segala cara. Mulai dari membaca hingga menjaga toko buku yang kedua orang tuanya miliki. Padahal sedari kecil, Emma benci membaca dan selalu menganggap menjaga toko buku keluarga merupakan hukuman.

"You start to understand that grief is chronic. That it's more about remission and relapse that it is about a cure. What that means to you is that you can't simply wait for it to be over. You have to move through it, like swimming in an undertow."

Selang 2 tahun setelah kepergian Jesse, Emma kembali menjalani hidupnya dengan normal. Toko buku keluarga telah diturunkan kepadanya, ia sudah cukup baik untuk bepergian mengelilingi kota, hingga bertemu orang baru.

Hingga akhirnya ia memutuskan untuk membeli apartemen dan pindah dari rumah orang tuanya. Ia juga memutuskan untuk mulai mempelajari piano. Di sini lah ia bertemu Sam. Teman masa kecilnya.

"It's scary thought, isn't it? That every single person on this planet could lose their one true love and live to love again? It means the one you love could love again if they lost you."

Mereka merasa nyaman akan satu sama lain dan memutuskan untuk memiliki suatu hubungan. Emma akhirnya bisa benar-benar mengikhlaskan Jesse berkat kehadiran Sam.

"I am finishing up dinner with my family and my fiance when my husband calls.”

Namun ketika akhirnya ia bertunangan dengan Sam, Jesse kembali. Ia ditemukan selamat di tengah lautan oleh sebuah kapal. Setelah 3 tahun lebih menghilang.

Mendengar kabar itu, Emma dilanda kebingungan. Ia masih menjadi istri Jesse, namun di saat yang sama ia merupakan tunangan Sam. Emma harus memilih salah satu di antara mereka.

"I'm not the only one you love. And you can only have one. And it might not be me."

Pada akhirnya, Sam meminta Emma menjaga jarak darinya dan memberi ia waktu untuk memutuskan siapa yang akan ia pilih. Selama itu, Emma menghabiskan waktu bersama Jesse.

Mereka pergi ke kabin tempat mereka dulu menikah dan menghabiskan waktu bersama selama 3 hari. Namun Emma menyadari bahwa ia selalu memikirkan Sam bahkan ketika bersama Jesse.

"Dont tell me i don't know you. You are the only person in my entire life that i have truly, truly known. That i know loved me. That i have understood and accepted for exactly who they are. I know everything there is to know about you.”

Jesse berusaha meyakinkan Emma bahwa mereka berdua masih saling mencintai dan bisa memperbaiki hubungan mereka.

Pada akhirnya, Jesse melepaskan Emma. la mengantar Emma pulang kembali ke rumah, dan Jesse sendiri kembali pulang ke rumahnya. Emma dan Jesse telah berdamai dengan satu sama lain.

"I am who I am because I loved you once."

"I am who I am because I loved you once too."***

Peresume Novel:

Cori Nariswari Mernissi

Leave a comment