Israel Hancurkan Gedung Unit Darurat RS Baptis Al-Ahli Gaza

2025-04-15 20:30:51
Ribuan warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas yang terpaksa mengungsi ke selatan Jalur Gaza, terjebak di jalan-jalan yang oleh Israel disebut sebagai "koridor keamanan." Jalan-jalan ini, yang dipromosikan Israel sebagai “koridor kemanusiaan,” berubah menjadi "koridor kematian" bagi warga Gaza. /ANTARA/Anadolu/py

GAZA, insidepontianak.com - Pesawat tempur Israel pada Ahad dini hari membombardir unit darurat dan resepsionis Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Kota Gaza, Palestina, sehingga menyebabkan fasilitas tersebut berhenti beroperasi.

Menurut sumber setempat, dua rudal menghantam gedung bagian resepsionis rumah sakit itu sehingga menyebabkan kerusakan masif dan kebakaran di unit darurat seperti perawatan darurat, laboratorium  dan apotek.

Saksi mata mengungkapkan bahwa militer Israel mengeluarkan ancaman langsung untuk mengebom rumah sakit dan memberikan waktu 18 menit agar para pasien, korban luka serta staf medis mengungsi.

Evakuasi paksa tersebut membuat banyak pasien tidak dapat mengakses pelayanan darurat, saat puluhan orang tampak tergeletak di jalanan di sekitar rumah sakit di tengah kondisi cuaca ekstrem.

Rumah Sakit Baptis Al-Ahli merupakan pusat perawatan kesehatan vital yang melayani lebih dari satu juta warga Kota Gaza dan Distrik Gaza Utara.

Kondisi hancur tersebut menjadi pukulan keras bagi sistem kesehatan Gaza yang sudah kewalahan sejak Israel melancarkan perang genosida pada 7 Oktober 2023.

Sejak awal agresi Zionis, sebanyak 34 rumah sakit serta puluhan pusat kesehatan dan klinik di seluruh Gaza dihancurkan dan berhenti beroperasi.

Kelompok-kelompok pejuang HAM menilai serangan militer Israel itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, terutama Konvensi Jenewa yang melindungi lembaga medis selama berlangsung konflik.

Rumah Sakit Baptis Al-Ahli pernah menjadi tempat pembantaian pada 17 Oktober 2023, ketika serangan udara Israel yang mengerikan menewaskan 471 warga sipil, termasuk pasien dan keluarga pengungsi yang berlindung di rumah sakit tersebut.

Berlokasi di tepi utara daerah Al-Zaytoun di Gaza, Rumah Sakit Baptis Al-Ahli dikelola Gereja Episkopal Anglikan di Yerusalem. Ini adalah salah satu fasilitas medis tertua di Gaza yang berdiri sejak 1882.

Dalam beberapa bulan terakhir, setelah hancurnya pusat-pusat medis utama seperti Rumah Sakit Al-Shifa, Rumah Sakit Indonesia, dan Rumah Sakit Kamal Adwan, Rumah Sakit Baptis Al-Ahli telah menjadi fasilitas medis utama untuk Gaza utara.

Rumah Sakit itu menerima puluhan korban luka akibat serangan udara Israel setiap harinya sejak gencatan senjata antar pihak bertikai runtuh pada 18 Maret 2025. (ant)

 

Leave a comment