Sistem Keamanan Digital Untan Diduga Diretas, 52 Ribu Data Diklaim Telah Disusupi

2024-11-23 20:57:06
Tangkapan layar akun X @FalconFeeds.io, mengklaim sistem keamanan digital Universitas Tanjungpura diretas. (Akun X FalconFeeds.io)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Beredar kabar Sistem keamanan digital Universitas Tanjungpura atau Untan diduga diretas. 

Informasi tersebut dilaporkan oleh akun media sosial X @FalconFeeds.io, yang mengklaim sebanyak 52 ribu data individu dari Untan telah dibobol. 

FalconFeeds.io, merupakan perusahaan keamanan siber. Menurutnya, data digital Untan yang diretas mencakup ID, email, nomor handphone, kata sandi dan nomor telepon. 

"Seorang anggota BreachForums telah memposting tentang pelanggaran data signifikan yang melibatkan Universitas Tanjungpura, sebuah universitas negeri yang berlokasi di Pontianak. Data yang disusupi mencakup sekitar 52.000 catatan seperti ID, email, nama pengguna, kata sandi, dan nomor telepon," tulis FalconFeeds di X, Selasa (9/7/2024).

Namun, kebenaran kabar tersebut belum dapat dipastikan. Pihak Untan belum memberikan klarifikasi. 

Insidepintianak.com juga telah mengonfirmasi Rektor Untan Garuda Wiko melalui pesan WhatsApp. Namun belum dijawab. 

Desak Untan Klarifikasi

Pengamat Komunikasi Fisip Untan, Netty Herawati pun sudah mengetahui isu peretasan sistem keamanan digital tersebut. Namun, menurutnya, isu itu masih belum dapat dipastikan kebenarannya. 

“lsunya memang ramai diperbincangkan. Tapi belum ada kejelasan apakah benar apakah hoaks. Karena belum ada pernyataan dari Untan,” ujarnya saat dihubungi Insidepontianak.com, Selasa (9/7/2024).

“Dari Untan sendiri kan belum ada tanggapan, tadi saya juga menayakan kepada salah satu Warek (wakil rektor) dan infonya sedang dicek,” lanjutnya.

Namun, apabila hal ini benar terjadi, maka menurut Netty, Untan harus melakukan langkah-langkah cepat untuk mengamankan sistem digitalnya. 

“Jika benar, sangat menyeramkan tentang sistem keamanan digital kita. Karena data 52.000 data mahasiswa Untan yang diklaim di-hack itu bisa disalahgunakan untuk berbagai kegiatan kriminal, penipuan dan lain-lain,” katanya.

Karena itu, supaya isu ini tidak menimbulkan kepanikan, Netty mendesak otoritas Untan segera memberikan klarifikasi dan penjelasan. 

“Isu peretasan ini harus segera diklarifikasi dan dievaluasi. Jika benar bagaimana dengan pertahanan sistem daya digital Untan, dan bagaimana meminimalisir dampak negatif yang mungkin terjadi. Ini harus segera dilakukan,"pungkasnya.***

 

Leave a comment