Ketua Komisi IV DPRD Kalbar Optimis Ekonomi Perbatasan Makin Maju Tapi dengan Catatan, Apa Saja?

2024-09-24 20:29:23
Ilustrasi

Insidepontianak.com -Pemerintah mulai intens membangun infrastruktur di perbatasan dan itu perlu diacungi dua jempol. Optimis ke depan akan semakin berkembang pesat.

Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang akan segera diresmikan atau yang sudah dibangun diharapkan jadi penggerak perekonomian perbatasan.

"Tentu kita ingin perekonomiannya jauh lebih baik bukan menjadi lebih buruk," kata Subhan Nur, Ketua Komisi IV DPRD Kalbar.

Baca Juga: DPRD Kalbar Harap Sektor Pertanian Bisa Jadi Primadona di Negara Sendiri

Seperti diketahui, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia berbatasan darat dan laut dengan 10 negara. Di laut berbatasan dengan India, Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Australia, Timor Leste dan Papua New Guinea. Sedangkan di darat, berbatasan dengan Malaysia, Timor Leste dan Papua New Guinea.

Perbatasan Indonesia dengan negara tetangga tersebut tersebar di 12 provinsi, terdiri atas Nagroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Papua Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Setidaknya, terdapat 38 kabupaten/kota di Indonesia yang secara geografis dan demografis, berbatasan langsung dengan negara tetangga.

“Kalimantan Barat merupakan kawasan perbatasan yang memiliki border terbanyak,” paparnya.

Kendati bordernya banyak, tambah Subhan, aktivitas perekonomiannya tidak menggembirakan, berbanding terbalik dengan megahnya infrastruktur yang terbangun di kawasan PLBN tersebut.

Menurut Subhan, bila Pemerintah Pusat sudah mengeluarkan regulasi-regulasi ekonomi yang jelas untuk kawasan perbatasan atau perdagangan lintas negara, niscaya roda perekonomian masyarakat di ujung negeri akan menggeliat.

Seperti kawasan perbatasan Malaysia dengan Brunei Darussalam, yakni di Miri-Limbang, yang mana daerah itu kegiatan ekonomisnya menggeliat cukup pesat dan tertata dengan baik. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang berkunjung ke daerah itu.

“Setiap Minggu, aktivitas ekonomi di sana sangat luar biasa,” tuturnya.

Aspek potensial negara-negara tersebut, seperti di bidang pariwisata dan sektor ekonomi lainnya, menurut Subhan, tentunya tidak kalah dengan di kawasan perbatasan Indonesia.

“Misalnya bagaimana supaya orang-orang Malaysia bisa dengan mudah berbelanja murah di Indonesia. Namun, sampai sekarang tidak bisa tercover di daerah perbatasan Indonesia yang sudah diresmikan. Lantaran terhambat regulasi,” tegasnya.***

 

Tags :

Leave a comment