Pemkab Sanggau Tak Mampu Biayai Pemeliharan PJU Jembatan Tayan, Per Tahun Capai Rp5 Miliar
SANGGAU, insidepontianak.com - Biaya pemeliharaan penerangan Jembatan Tayan di Kabupaten Sanggau per tahun disebut capai Rp5 miliar.
Biaya ini dinilai cukup fantastis. Sehingga Pemkab Sanggau tak sanggup menganggarkan untuk biaya pemeliharaan penerangan Jempatan Tayan.
"Itu kan lampunya kelas tinggi semua. Meterannya itu kan pakai voucer," kata Kabid Prasarana Dishub Sanggau, Elvan Yodiskara, Senin (5/12/2022).
Baca Juga: Bupati Sambas Satono Ajak Masyarakat Rajin Konsumsi Sayur dan Buah untuk Cegah Inflasi Pangan
Ini lah sebabnya, penerangan Jembatan Tayan sampai saat ini padam. Menjadi keluhan masyarakat. Sebab rawan kecelakaan dan mengundang kejahatan.
Elvan mengatakan, Bupati Sanggau, Paolus Hadi pun sudah melayangkan surat ke Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Barat sebagai perwakilan Kementerian PUPR di Kalbar tertanggal 23 November 2022.
Isi surat itu menyatakan Pemkab Sanggau menyerahkan pemeliharaaan dan pembayaran Penerangan Jalan Umum (PJU) di Jembatan Kapuas Tayan agar bisa dibiayai pemerintah pusat.
Baca Juga: Arvin Sabet Tiga Trofi di Kejuaraan Menembak Nasional Tanjungpura Open Championship
"Ada surat dari bupati, memang harus mereka yang mengelolanya. APBD tidak mampu. Di Jembatan Tayan itu bukan lampu biasa, sedangkan anggaran kita untuk PJU kita sekitar Rp4 miliar per tahun. Termasuk perawatan dan pasang baru, belum lagi asesoris dan kalau ada trouble (masalah)," terang Elvan.
Elvan mengakui telah menjelaskan hal tersebut ke DPRD Sanggau. Ketidakmampuan APBD mejadi alasan utama menyerahkan pemeliharaan UPJ Jembatan Kapuas Tayan ke Pemerintah Pusat.
"Dulu kan pernah nyala sebentar waktu peresmian, itu pakai voucer dibantu genset. Makanya yang pasti biayanya besar, paling minim itu Rp5 miliar. Sedangkan kita untuk perawatan tahun ini untuk perawatan saja hanya Rp900-an juta lebih," pungkasnya.***
Leave a comment