Peristiwa Ini Tejadi Di Seluruh wilayah Indonesia, Berikut Tata Cara Salat Gerhana Bulan Total
Insidepontianak.com - Peristiwa Gerhana Bulan total adalah peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Peristiwa Gerhana Bulan total merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana Bulan total terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar. Hal ini membuat Bulan masuk ke umbra Bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna merah.
Baca Juga: Pengamat Sebut Bripka Frengky Terancam Hukuman Maksimal 5 Tahun
Peristiwa Gerhana Bulan total atau khusuful qamar diprediksi akan terjadi pada 8 November 2022 dan bias di saksikan di seluruh wilayah Indonesia.
Kementerian Agama (Kemenag) menyebut berdasarkan data astronomis, Gerhana Bulan Total (GBT) bisa dilihat di seluruh wilayah Indonesia.
"Insyaallah, pada 8 November 2022, akan terjadi Gerhana Bulan Total di seluruh wilayah Indonesia," kata Kamaruddin Amin dalam keterangannya, Kamis (4/11/2022).
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengajak umat Islam untuk melakukan Salat gerhana atau Salat khusuf.
Kamaruddin Amin mengatakan telah menerbitkan seruan kepada para Kepala Kanwil untuk melaksanakan Salat Gerhana Bulan di wilayahnya masing-masing.
Seruan itu berisi instruksi Kepala Bidang Urusan Agama Islam/Kepala Bidang Bimas Islam/Pembimbing Syariah, Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, dan Kepala KUA untuk bersama para ulama, pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah daerah.
"Pelaksanaan Salat gerhana disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerahnya masing-masing," kata Amin.
"Kami juga mengimbau masyarakat memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," sambungnya.
Baca Juga: Polri Bakal Periksa Petinggi PT Afi Farma terkait Kasus Usut Kasus Gagal Ginjal Akut
Adapun tata cara shalat Gerhana Bulan total, sebagai berikut:
a. Berniat di dalam hati
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana Salat biasa
c. Membaca do'a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih)
Sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah, "Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana."(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
d. Kemudian ruku' sambil memanjangkannya
e. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd"
f. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
g. Kemudian ruku’ kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya
h. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal)
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk
di antara dua sujud kemudian sujud kembali
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana rakaat pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
k. Salam
Demikianlah tata cara shalat Gerhana Bulan total semoga Bermanfaat.***
Leave a comment