Metamorforsa Marion Jola, Dari MPO Jadi Musisi: Bukan Asal Penyanyi
MEDAN, Insidepontianak.com - Marion Jola tak ingin sekadar diingat sebagai penyanyi. Dia mau jadi musisi. Setidaknya kemauannya itu muncul terkait masa kecilnya yang menjadi sosok MPO alias minta perhatian orang.
Ya, sejak kecil Marion Jola memang mengaku MPO. Segala yang dilakukannya memang untuk mengundang perhatian orang. Dia sudah bersolek dan centil ketika SD. Lalu ikut kontes dan jadi model, dikenal sebagai penyanyi, hingga membuat lagu guna manahbiskan diri sebagai musisi.
Namun, bukan berarti jalan menjadi musisi adalah gampang. Begitu banyak aral melintang yang dia alami, mulai dari tentangan sang ayah hingga kepindahannya dari Kupang ke Jakarta. Tapi, dasar sebagai sosok MPO telah membuat Marion Jola siap menerima segala risiko.
Mengutip kanal YouTube Vindes, Selasa (21/3/2023), Marion Jola menceritakan masa kecilnya di Kupang. Katanya, sejak kecil dia memang MPO. Dia suka jadi perhatian orang banyak. Dan, itu memang berasal dari dalam dirinya.
"Aku pernah terlambat sekolah karena masih kutekan kuku, masih SD, bisa bayangkan itu," kata Marion Jola.
Penyanyi jebolan Indonesia Idol ini memang tak mau menutupi masa lalunya yang MPO. Dia pun bercertia, selain suka diperhatikan, sejak kecil dia suka bersolek dan bernyanyi sendiri. Bahkan dia sering berakting sedang diwawancarai di depan cermin.
"Ikut kontes juga saat kecil, di gereja, juara. Mungkin karena masih kecil ya, jadi orang suka yang centil-centil," kata Marion Jola.
Lalu, ketika remaja, dia pun mulai modeling. Dia jadi model majalah di Kupang, sekali pemotretan mendapatan honor 600 ribu rupiah. Bagi Marion Jola, uang itu penting. Dia memang selalu berusaha mencari pendapatan sendiri. Bahkan, dia pernah meminta hadiah ulang tahun pada ayahnya dengan permintan yang aneh.
"Papa punya kosan, aku minta hadiah kosan biar aku punya uang sendiri," akunya sambil tertawa.
Pun dia mulai meng-cover lagu dan menyiarkannya di media sosial. Sosoknya menjadi perhatian di Kupang hingga banyak yang suka dan banyak juga yang benci. "Awalnya gak mau ikut Indonesia Idol, kan waktunya dekat dengan UN (ujian nasional)," aku perempuan kelahiran tahun 2000 itu.
Marion Jola akhirnya ikut audisi yang untuk pertama kali diadakan di kotanya itu karena dorongan teman-temannya. Beruntung dia lolos hingga masuk ke babak enam besar. Namun, masalah baru muncul setelah itu. Sang ayah menentang. Sebagai seorang PNS, sang ayah menganggap karier sebagai penyanyi di dunia entertaiment itu hanya bertahan lima tahun, itupun kalau beruntung.
Berbagai alasan diutarakan Marion Jola, tapi sang ayah bergeming. Hingga, dalam kesempatan reuni Indonesia Idol, Marion Jola nekat kabur ke Jakarta. "Aku kan memang terikat kontrak kan, sempat juga numpang hidup dengan fans yang baik hati," jelas Marion Jola.
Yang jelas, setelah sempat hidup sekadarnya, sekadar dekat dengan artis, dan mengontrak satu kamar hingga rumah, dia pun berhasil. Pada tahun ketiga, Marion Jola membeli rumah sendiri secara cash. Sang ayah pun mulai mengendurkan sikap keras pada anak pertamanya itu.
Seiring itu, karya-karya Marion Jola pun mulai berkibar. Dimulai dengan lagu 'Jangan' (2018), dia pun mulai dikenal sebagai penyanyi. "Ternyata aku bukan hanya ingin jadi penyanyi yang viral. Aku mau buat lagu. Aku mau menemukan musik yang aku buat sendiri, jadi bukan asal penyanyi. Maksudnya, aku mau buat cerita," kata Marion Jola.
Ya, dengan kata lain, sosok yang belum pernah main film ini mengungkapkan kalau dia sejatinya ingin menjadi musisi. "Aku menganggap diri aku sebagai musisi karena aku mau jadi song writer. Aku mau buat musik sendiri, gak mau kalau dibilang penyanyi doang," jelasnya.
Marion Jola kemudian mencoba menghitung pencapaiannya kini. Dan, pencapaian tertingginya bukan berhasil membeli rumah sendiri atau berhasil menunjukkan diri pada sang ayah atau punya pendapatan sendiri. Marion Jola merasa, di usianya yang 23 tahun, keberhasilan adalah ketika dia bisa buat lagu untuk dirinya sendiri.
"So far, pencapaian terbesar aku adalah bikin lagu, sejauh ini 'Bukan Manusia' dan 'Overthingking'," pungkasnya. (Adelina)
Leave a comment