Abidzar Al Ghifari Kelak Ingin Bermanfaat Persis Ayahnya, Jadi Pendakwah: Ajarkan Islam dari Hati ke Hati!

2024-09-21 18:37:41
Ilustrasi
MEDAN, Insidepontianak.com - Abidzar Al Ghifari mengaku akan meneruskan jejak ayahnya, mendiang Ustadz Jefri Al Buchori menjadi seorang pendakwah. Berangkat dari kisah hidup ayahnya dan juga beberapa kejadian yang dialaminya sejak ayahnya berpulang. Abidzar Al Ghifari pun mantap memilih jadi pendakwah. Kata Abidzar Al Ghifari, dia ingin bermanfaat bagi banyak orang, seperti mendiang ayahnya yang bermanfaat ketika menjadi pendakwah semasa hidupnya. "Setidaknya nanti kalau gue mati, yang nganter gue ke kuburan itu minimal 30 orang deh," katanya, melansir podcast di Youtube Denny Sumargo, Sabtu (8/4/2023). Memang diakui Abidzar, hidup di belakang bayang-bayang ayahnya itu tak pernah enak, apapun selalu dikaitkan dengan sosok sang ayah. Dan kalau ditanya apa yang dia inginkan? Abidzar hanya ingin melakukan apa yang dia pikirkan saat itu. "Setelah gue terjun ke dunia sinema, gue pengen melakukan apa yang sedang otak gue pikiri, tapi orang-orang melarang itu, karena gue adalah anak beliau," akunya. Larangan itu justru berasal dari orang-orang di luar keluarga intinya, yaitu ibunya, kakaknya, dan adiknya. Orang-orang selalu memintanya menjadi persis seperti ayahnya, atau paling tidak menjaga nama ayahnya dengan perilaku-perilaku yang mencerminkan sosok ayahnya. "Tiga tahun belakangan ini gue sampe mencoba untuk hilangin nama beliau dari diri gue," kata Abidzar. Itu sebab postingan di Instagram-nya menunjukkan hal yang berlawanan dari sosok mendiang Ustadz Jefri Al Buchori yang islami. Namun ternyata memang tidak bisa, bagaimanapun Abidzar sadar dia tidak bisa melepaskan sosok ayahnya dari dirinya. "Padahal sebenarnya gue mirip banget sama bokap gue waktu dia belum jadi ustadz, makanya gue selalu bilang gue mirip dengan bokap gue, Jefri Al Buchori, bukan Uje alias Ustadz Jefri Al Buchori," beber Abidzar. Tapi Denny Sumargo penasaran, seperti apa mendiang Uje dan Umi Pipik mengajarkan Islam kepada anak-anaknya. Lantas Abidzar menjawab jika Orang tuanya mengajarkan Islam dengan santai, artinya yang melihat sisi baik dalam semua sudut pandang. "Bokap gue kalau ngasitau orang dengan cara yang tegas, orang pasti nolak, orang pasti menjauh," ujar Abidzar. Menurut Abidzar, ayahnya, mendiang Uje menyampaikan dakwahnya dengan konesp dari hati ke hati. "Ya kenapa Tuhan menciptakan hati, dan kita berpegang teguh pada hati dan otak, itu karena hati untuk ngerasain, dan otak itu untuk mikir," pungkas Abidzar.*** (Penulis: Adelina)

Leave a comment