Menara Air Tirtanadi Medan, Destinasi Wisata Sejarah yang Cantik ketika Malam, Ini Faktanya
MEDAN, insidepontianak.com - Di Kota Medan ada sebuah bangunan raksasa berupa bak penampungan air. Usianya sudah lebih satu abad. Namanya, Menara Air Tirtanadi.
Ketika pertama kali berdiri, Menara Air Tirtanadi bisa dikatakan sebagai salah satu bangunan tertinggi di Medan. Namun, destinasi wisata sejarah ini semakin tenggelam, seiring berkembangan kota.
Meski begitu Menara Air Tirtanadi Medan ini masih terus dikunjungi wisatawan. Arsitekturnya menarik dan sangat cantik ketika malam.
Kenapa dinamakan Menara Air Tirtanadi karena perusahaan air yang mengusai bangunan itu adalah PDAM Tirtanadi. Perusahaan inilah yang melayani kebutuhan air bersih untuk Medan dan sekitarnya.
Mengutip travelmaker.id dan bolumenara.co.id, Rabu (31/5/2023), sejatinya Menara Air Tirtanadi adalah sebuah peninggalan sejarah zaman kolonial. Bangunan ini didirikan pada awal abad 20 oleh pemerintah Belanda sebagai tempat penampungan air bagi masyarakat Medan.
Sebelumnya, Menara Air Tirtanadi berfungsi memenuhi kebutuhan air bersih hampir untuk seluruh masyarakat Medan. Namun karena perkembangan yang begitu pesat, Menara Air Tirtanadi sudah tidak sanggup menyuplai kebutuhan air yang kian meluas.
Lokasi bangunan ini strategis karena berada di pertemuan Jalan Hj Ani Idrus, Jalan Cirebon, Jalan Pandu, dan Jalan Sisingamangara. Secara administrasi, Menara Air Tirtanadi ini beralamat di Jalan Sisingamangaraja No 1, Kecamatan Medan Kota.
Nah, berikut fakta-fakta dari bangunan bersejarah tersebut:
1. Landmark Kota Medan
Andalan Kota Medan ini memiliki arsitektur yang sangat bercorak Belanda. Jika dilihat secara sekilas, nuansa Belanda sangat kental mewarnai arsitektur menara air ini.
Tidak heran jika memang menara air ini menjadi ikon ataupun landmarknya kota Medan, ditambah lagi lokasinya juga berada di jantung kota.
Sayangnya, karena lokasinya yang ada di jantung kota ini, maka menara air jadi kalah dengan bangunan lainnya.
Terlebih bangunan di sekitar menara air juga sangat padat sehingga membuat objek wisata ini tidak lagi menonjol seperti di beberapa ratus tahun lalu.
Walau demikian, menara air ini masih tetap menjadi salah satu tujuan destinasi wisata Medan yang terpopuler.
2. Airnya Tidak Digunakan untuk Semua Kalangan
Selain menjadi sebuah objek wisata, menara air satu ini juga berfungsi sebagai tempat untuk menampung air zaman dahulu.
Masyarakat Medan dan sekitarnya menjadikannya sebagai sumber mata air untuk menunjang kehidupan.
Bahkan, menara air ini menjadi salah satu penyalur air bersih yang kali pertama ada di Medan. Meski demikian, ternyata tidak semua masyarakat Medan zaman dahulu bisa menggunakan air yang ditampung oleh menara ini.
Mereka yang berasal dari kalangan menengah ke atas yang bisa menggunakan air di menara ini, sementara orang-orang dari kalangan menengah ke bawah hanya bisa mengandalkan sumur-sumur yang tersedia jika ingin kebutuhan air sehari-hari.
3. Bangunan Bersejarah Berusia 1 Abad Lebih
Fakta unik lainnya dari Menara Air Tirtanadi Medan adalah bangunan ini digagas oleh pemerintahan kolonial Belanda. Bangunan yang bersejarah ini pertama kali dibangun pada 1908, tepatnya tanggal 8 September.
Sebelum dinamakan dengan Menara Air Tirtanadi, awalnya menara air ini diberi nama dengan Bahasa Belanda yaitu NV Waterleiding Maatschappij Ajer Beresih.
Menara air dibangun oleh perusahaan Belanda Bernama NV. Water Leiding Maatschappij Ajer Beresih dengan menggunakan jasa seorang arsitek Hendrik Cornelius. Perusahaan yang menggagas menara air ini berpusat di Kota Amsterdam, Belanda.
4. Berbahan Beton dan Besi
Menara ini terbuat dari bahan-bahan konstruksi yang kuat seperti beton dan besi, sehingga mampu bertahan hingga saat ini.
Menara ini memiliki tinggi 42 meter dengan jumlah tangga yang cukup banyak, yaitu 176 tangga. Sementara beratnya mencapai 330 ton.
Sejak dibangun, Menara Air Tirtanadi mengalirkan air bersih dari Gunung Sibayak, di Tanah Karo ke Kota Medan selama puluhan tahun.
Namun, seiring perkembangan teknologi, fungsi utama Menara Air Tirtanadi sebagai sumber air bersih kini sudah digantikan oleh pompa-pompa modern yang lebih efisien.
Menara ini telah direnovasi dan diubah menjadi tempat wisata dan observasi. Pengunjung bisa naik ke atas menara untuk menikmati pemandangan Kota Medan dari ketinggian.
5. Menjadi Spot Foto
Dengan arsitekturnya yang sangat unik dan khas sekali nuansa Belanda, maka tidak heran jika banyak wisatawan datang untuk berfoto di depan menara ini. Apalagi kalau malam hari menara satu ini sangat cantik.
Tidak heran kalau menara air menjadi salah satu spot favorit warga lokal maupun wisatawan yang datang ke Medan. Lokasinya yang strategis membuat orang enggan melewatkan menara air ini dan berfoto.
Bahkan saking menariknya arsitektur bangunan menara air ini, banyak juga pasangan yang menggunakan lokasi ini sebagai pre-wedding.
Demikianlah informasi tentang Menara Air Tirtandi, landmark Kota Medan yang sangat menawan ketika malam. Semoga Bermanfaat. (Adelina). ***
Leave a comment