Pontianak Raih SPI Tertinggi se-Kalimantan, Pemkot Genjot Sosialisasi Antikorupsi

2025-12-11 16:02:33
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menjadi narasumber Talkshow, Pencegahan Korupsi dalam rangka peringatan Hari Antikorupsi Dunai. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Pemerintah Kota Pontianak kembali menegaskan diri sebagai kota dengan tata kelola yang bersih.

Dalam Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 yang dirilis KPK, Pontianak meraih skor 77,92—tertinggi di Kalimantan dan jauh di atas rata-rata nasional di angka 71.

Capaian ini menunjukkan roda pemerintahan berjalan di jalur yang benar. Transparansi, akuntabilitas, dan layanan publik bebas korupsi bukan sekadar slogan.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyebut hasil itu sebagai cermin komitmen pemerintah kota dalam membangun pelayanan publik yang jujur dan terbuka.

“Alhamdulillah, Pontianak menjadi yang tertinggi di Kalimantan. Komitmen ini akan terus kita tingkatkan,” ujarnya seusai peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, Kamis (11/12/2025).

Pemkot juga menggelar talkshow dan lomba konten untuk memperluas pemahaman generasi muda soal pentingnya integritas.

Edi mengajak masyarakat ikut mengawasi dan melaporkan dugaan penyimpangan lewat kanal resmi.

“Silakan lapor ke Inspektorat. Ada juga Jaga.id dan e-Lapor,” katanya.

Inspektur Kota Pontianak, Trisnawati, menyebut pemerintah menyiapkan langkah lanjutan untuk menjaga bahkan meningkatkan skor SPI pada tahun berikutnya. Prioritasnya: memperluas sosialisasi antikorupsi.

“Angka sosialisasi kita masih rendah. Itu pekerjaan rumah kami,” ujar Tina, sapaan akrabnya.

Ia menekankan pentingnya edukasi sejak dini untuk mencegah perilaku koruptif tumbuh dalam budaya generasi muda.

Dari karya peserta lomba, ia melihat banyak pelajar sudah memahami perbedaan fundamental antara perilaku koruptif dan tindakan korupsi.

“Mencontek, titip absen, atau manajemen waktu yang buruk adalah perilaku koruptif. Mengambil uang adalah korupsi,” jelasnya.

Menurutnya, pemahaman ini harus dipertahankan agar lahir calon pemimpin yang berintegritas.

Perluasan sosialisasi juga akan memperkuat citra Pontianak sebagai kota yang konsisten menjaga integritas.

Tina menambahkan, pengalaman Pontianak sempat dipimpin pejabat sementara dari KPK memberi banyak pelajaran penting.

“Walaupun singkat, pengalaman itu menjadi bekal bagi kami untuk bekerja lebih baik,” katanya.

Dengan fondasi integritas yang terus diperkuat, Pemkot menargetkan skor SPI bukan hanya dipertahankan, tapi terus meningkat.

“Ini upaya untuk meneguhkan Pontianak sebagai kota yang berkomitmen pada pemerintahan bersih dan berintegritas,” tutup Tina.***

Leave a comment