Keji! Terduga Tiga Karyawan Pertamina Pembuang Anjing ke Danau Berisi Buaya Viral, AHS For Indonesia Tuntut Pelaku

2024-11-24 19:36:58
Ilustrasi
PROBOLINGGO, insidepontianak.com – Video viral yang merekam detik-detik terduga tiga karyawan Pertamina yang melempar anjing ke danau berisi buaya jadi sorotan netizen. Di dalam video tersebut, terduga tiga karyawan Pertamina terlihat sengaja menggendon anjing. Secara singkat, mereka pun langsung melemparkannya ke danau yang berisi buaya. Dari kejadian tersebut, netizen murka melihat aksi keji terduga tiga pelaku karyawan Pertamina tersebut. Banyak diantara mereka mengutuk perbuatan dari pelemparan anjing ke danau berisi buaya. Video yang berdurasi hitungan detik ini pun langsung viral, salah satu akun yang mengunggahnya adalah @ashforindonesia pada Jum'at (16/6). "PAGI INI (JUMAT) MEREKA BERTIGA AKAN DIPANGGIL MENGHADAP DIRUT PERTAMINA," tulis @ashforindonesia. Berdasarkan informasi tersebur, perbuatan keji tersebut mengambil perkara di Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Akun tersebut menduga bahwa para pelaku bekerja pertambangan milik Pertamina setempat. Secara terpisah, akun @doniherdar juga menduga bahwa ketiga pelaku yang menewaskan anjing tersebut bekerja di Divisi Transport/Crane PT JML Sembakung. Lebih lanjut, isi video tersebut awal mula merekam dua orang dengan baju dinas kerja biru dan merah. Salah satu orang yang berseragam merah terlihat berbicara namun tidak terdengar jelas. Kemudian, terlihat kawannya yang berseragam biru membopong seekor anjing. Melihat temannya butuh bantuan, pelaku dengan setelan merah itu pun langsung memegang bagian depan anjing. Kedua kompak mengayunkan binatang malang tersebut. Sedetik kemudian, anjing meluncur ke danau. Dia terlihat berenang kelelahan untuk menghindari sergapan buaya, sayangnya air bukanlah medan yang familiar baginya dan dia pun tewas. Usai melihat tontonan keji tersebut, baik perekam dan kedua pelaku pelemparan anjing sorak gembira. Aksi mereka kemudian tersebar ke dunia maya dan mengundang kemarahan warganet. Melihat peristiwa itu, pendiri dan Pimpinan Animals Hope Shelter Indonesia (ASH For Indonesia) Christian Joshua Pale mengutuk perbuatan pelaku. "(Anjing dalam video) langsung meninggal dimakan buaya," ujar Christian, Jum'at (16/6). Lebih lanjutnya, Christian sangat menyangkan tindakan keji tersebut. Bahkan dirinya telah mengantongi identitas mereka yang diduga bekerja sebagai karyawan Pertamina. "Mereka pekerja di pertambangan Pertamina. Sepertinya mereka itu subkontraktor yang dipakai dari Pertamina," kata Christian. Setelah mengantongi identitas para pelaku, dia pun juga mendapat kabar bahwa mereka telah dipanggil untuk menghadap Direktur Utama (Dirut) PertaminaPertamina tempat mereka bekerja. "Pagi ini tiga pelaku sudah dipanggil Dirut Pertamina Cabang Nunukan, nama-nama pelakunya juga sudah kami kantongi," paparnya. Menyikapi hal itu, dia dan dua shelter lain yang berada di Doniherdaru dan Pojatan Shelter akan memprosesnya dengan menempuh jalur hukum. Keterangan terpisah dari Corporate Secretary Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita juga menyesalkan tindakan brutal tersebut. Pihaknya telah mengetahui peristiwa tersebut, serta tindakan yang diambil berupa pemeriksaan kepada para pelaku yang ada di dalam video. "Tim kami di Kalimantan sedang melakukan pemeriksaan," ungkap Arya. Berbeda dengannya, pihak Manager Communication Realtions and CID Regional SPT Pertamina Hulu Indonesia, Dony Indrawan membantah bahwa para pelaku berada di bawah kekuasaannya. Dia pun juga turut prihatin dan merasa sedih akan aksi pelemparan anjing ke danau berisi buaya. Namun, setelah dicross-check kembali para pelaku yang diduga bekerja di bawahnya tidak terdaftar di data. "Para pelaku bukan pekerja di perusahaan kami dan kejadian tersebut tidak berada di wilayah operasi perusahaan," terang Dony, Jum'at (16/6). Dia juga menegaskan, bahwa kabar terduga karyawan Pertamina yang menjadi pelaku pelemparan anjing dipanggil oleh Dirut Pertamina tidak diketahui kepastiannya. (Dzikrullah)***

Leave a comment