Fakta Menarik Soal Salib Kasih Tarutung, Monumen Misionaris Kristen di Tanah Batak
MEDAN, Insidepontianak.com - Berkunjung ke Tarutung, Tapanuli Utara, tidak akan lengkap jika tidak mengunjungi Salib Kasih. Sebuah monumen yang dibangun untuk mengenang seorang misionaris Kristen di Tanah Batak.
Secara adminstrasi, monumen ini berada di Kecamatan Siatas Barita, sekitar dua kilometer dari Kota Tarutung. Salib Kasih adalah titik sang misionaris bernazar menyebarkan Kristen di Tanah Batak.
Monumen Salib Kasih ini berada di atas bukit. Dan, dari atas itulah sang misionaris melihat perkampungan di bawahnya dan kemudian berniat untuk menyebarkan Kristen di Tanah Batak.
Mengutip tempatwisata.pro dan sumber lain, Selasa (4/7/2023), misionaris yang dimaksud adalah Ingwer Ludwig Nommensen.
Seorang warga Jerman yang kemudian memiliki peran penting dalam penyebaran Kristen di Tanah Batak.
Ceritanya, pada 1863, di tempat berdirinya monumen itulah Nommensen memandang ke arah Rura Silindung di bawahnya.
Dan, persis di belakang mimbar terdapat sebuah batu besar, tempat Nommensen berdoa pertama kali ketika tiba di Rura Silindung untuk memulai misinya.
Sebagai informasi, Nommensen adalah seorang misionaris Lutheran asal Jerman yang diutus oleh Rheinische Missionsgesellschaft (RMG). Nommensen menghabiskan 56 tahun hidupnya sebagai penginjil di Tapanuli.
Dalam masa penginjilannya itu, terbentuk sebuah gereja Protestan, yaitu Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Oleh HKBP, Nommensen dihitung sebagai Ephorus HKBP pertama.
Nommensen lahir pada 6 Februari 1834 di Schleswig dan meninggal pada 23 Mei 1918. Dia dimakamkan di Desa Sigumpar sekitar 60 kilometer sebelah utara Tarutung.
Nah, berikut fakta menarik soal Salib Kasih Tarutung:
- Dibangun Selama Empat Tahun
- Tinggi Salib 30 Meter
- Terdiri dari Dua Area
- Mendaki Satu Kilometer
- Ruang Doa
- Menampung 500 Jemaat
- Mimbar dengan Latar Belakang Tarutung
Leave a comment