Fakta Menarik Museum Jamin Ginting, Berada di Tengah Ladang dan Berbentuk Seperti Kacang
MEDAN, insidepontianak.com - Adalah wajar ketika seorang tokoh dibuatkan monumen bagi generasi berikutnya. Termasuk Letjend Jamin Ginting, sebuah museum berbentuk kacang pun dibangun untuk mengenangnya.
Jamin Ginting adalah tokoh besar bagi masyarakat Karo. Itulah sebab, museum berbentuk kacang dan berada di tengah perladangan, seakan mengatakan kalau tokoh tersebut tak lupa kampung.
Ya, kacang identik dengan pepatah "Bagai kacang lupa akan kulitnya". Dan, museum berbentuk kacang yang berada di ladang, adalah bukti kalau Jamin Ginting tidak seperti makna pepatah itu.
Mengutip disbudpar.sumutprov.go.id, Kamis (6/7/2023), Museum Jamin Ginting berada di tengah-tengah ladang pertanian luas di Kabupaten Karo. Bangunan yang berdiri kokoh ini sangat mencolok karena arsitekturnya memang berbeda dengan bangunan lain.
Ya, bangunan Mueseum Jamin Ginting ini berbentuk kacang. Padahal, daerah tersebut cederung dikenal karena jeruk dan kopinya.
Ternyata hal ini ada filosofnya tersendiri. Yakni, bentuk kacang tanah diartikan sebagai sesuatu yang akan selalu melindungi isinya dari terpaan hujan pun sinar matahari.
Pun sama dengan museum ini, meski Jamin Ginting telah tiada, jejak kenangnya tak akan dilupakan tetap menjaga peninggalan-peninggalannya dan melestarikannya.
Sebagai informasi, Jamin Ginting adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Tanah Karo. Ia lahir pada 1921 dan diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 November 2014
Dia aktif sebagai tentara sejak masa penjajahan Jepang. Pun, dia sempat menjadi Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan. Di penghujung masa baktinya, Jamin Ginting menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kanada. Di Kanada pulalah, Jamin Ginting menghembuskan napas terakhirnya pada 23 Oktober 1974.
Jenazahnya dibawa pulang ke Indonesia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata. Atas jasa besarnya bagi Sumatra Utara, nama Jamin Ginting diabadikan menjadi nama jalan sepanjang 80 kilometer yang membentang dari Kota Medan hingga Kabupaten Karo.
Artinya, Museum Jamin Ginting merupakan museum bersejarah yang dibangun sebagai bentuk penghormatan terhadap pahlawan nasional. Bentuk penghargaan ini diberikan atas jasanya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang dan juga agresi Belanda I dan II.
Nah, berikut fakta menarik soal Museum Jamin Ginting:
1. Dibangun pada 2011
Bangunan ini dibangun pada 2011 silam kemudian diresmikan pada 17 September 2013 ini dan kini menjadi salah satu tempat tujuan wisata Sumatra Utara.
2. Dibangun di Tanah Kelahiran
Museum dibangun di tanah kelahiran Jamin Ginting, tepatnya di Desa Suka, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo.
3. Terdiri dari Dua Lantai
Museum Jamin Ginting memiliki dua lantai. Setiap lantainya memiliki koleksi yang berbeda. Selain itu, ada juga beberapa spot yang dapat dikunjungi oleh pengunjung di luar gedung utama.
4. Koleksi di Lantai Pertama
Lantai pertama museum berisi tentang beragam peninggalan-peninggalan dari budaya khas etnik Karo. Ada peralatan tempo dulu seperti alat-alat bercocok tanam, perhiasan lama, pakaian adat dan banyak lagi yang lainnya.
5. Koleksi di Lantai Kedua
Lantai kedua berisi koleksi barang pribadi dari Jamin Ginting. Selain itu juga banyak potret-potret lama, rak-rak buku yang boleh dibaca pengunjung di ruangan, juga banyak lagi barang-barang yang lainnya.
Demikian informasi soal Museum Jamin Ginting. Bangunan berbentuk kacang yang merupakan penghargaan bagi tokoh Karo yang menjadi pahlawan nasional. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***
Leave a comment