Ketupet Colet Makanan Khas Melayu, Ikon Ketapang yang Hits di Pontianak: Dicocol Pakai Kuah Rendang
MEDAN, insidepontianak.com - Satu makanan Melayu yang hits hingga kemudian dikenal sebagai kuliner khas Pontianak bagi orang luar adalah ketupet colet. Padahal, makanan ini bisa dikatakan ikon Kabupaten Ketapang.
Di Ketapang makanan khas Melayu ini, terutama ale-ale, ditetapkan menjadi ikon kuliner oleh pemerintah setempat. Sementara di Pontianak, ketupet colet adalah sesuatu yang jamak.
Pun, baik Pontianak dan Ketapang adalah daerah yang mengusung budaya Melayu. Dan bagi warga Kalimantan Barat, ketupet colet adalah ikon atau makanan khas yang identik dengan Lebaran.
Mengutip goodnewsfromindonesia.id, Sabtu (22/7/2023), ketupat colet banyak dijumpai ketika Lebaran tiba, baik Idul Fitri maupun Idul Adha.
Secara bentuk dan juga bahan tidak berbeda dengan ketupat pada umumnya, yaitu dibuat dari bahan dasar beras yang dibungkus oleh anyaman daun kelapa muda atau yang biasa disebut janur.
Ketupat kemudian direbus dengan santan sampai matang. Pun, ketupet colet disajikan dengan rendang layaknya makanan khas Lebaran. Namun, bedanya adalah cara memakannya yakni dicocol dengan kuah rendang.
Nah, rendang yang dimaksud juga bukan seperti rendang Minang. Jadi jangan bayangkan kuliner kaya rempah itu berwarna hitam dan kering layaknya rendang Minang.
Rendang untuk ketupet colet cenderung lebih berkuah dan berwarna lebih cerah. Tapi, tidak juga terlalu encer, sedikit kental agar bisa dicolet.
Dengan kata lain, rendang untuk ketupet colet lebih mengarah ke kalio dan bukan gulai. Biasanya agar lebih mudah disantap dengan tangan, daging pada rendang akan dipotong kecil-kecil.
Perpaduan ketupat yang lembut dengan daging rendang yang gurih, pedas, dan berempah ini sangat memanjakan lidah.
Selain rendang, ketupet colet biasanya dinikmati dengan sambal ale-ale. Ale-ale merupakan sejenis kerang yang ada di Kalimantan dengan rasa yang gurih dan kandungan proteinnya yang tinggi.
Ale-ale adalah sejenis kerang atau remis dengan kulit halus yang biasa ditemukan di pesisir pantai Kabupaten Ketapang. Cangkangnya berwarna putih dan dagingnya berwarna putih bening.
Jika berkesempatan mengunjungi Kabupaten Ketapang, Anda wajib coba makan ale-ale karena secara khusus hanya ada di sana. Saking ikoniknya, pemerintah setempat bahkan menjadikan ale-ale sebagai ikon kuliner hingga dibangun sebuah tugu.
Ale-ale juga mudah diolah jadi berbagai jenis masakan untuk teman makan nasi hangat, seperti dibuat sambal, tumisan, serundeng, sambal mercon, asam manis, dan sebagainya.
Sebagai informasi, di Pontianak diadakan even Festival Makan Bersama, khususnya lomba makan kue tradisional. Seperti disiarkan insidepontianak.com, acara ini digelar oleh pihak Insix Production.
Acara yang bertempat di Pontianak Convention Center (PCC) ini digelar mulai 18 hingga 21 Juli 2023. Dan, masyarakat sangat antusias mengikuti lomba makan kue tradisonal tersebut.
Menu lomba yang disajikan panita berupa kuliner tradisional khas Pontianak adalah ketupet colet. Tidak hanya ketupet colet, ada juga kelepon dan ongol-ongol. Selain itu, berbagai kudapan tradisional tersedia di festival tersebut.
Demikian soal ketupet colet, menu khas Melayu yang ada di Kalimantan Barat. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***
Leave a comment