Fakta Menarik Masjid Jami Kesultanan Sambas: Wisata Masjid Tertua di Kalbar

MEDAN, insidepontianak.com - Keberadaan Kabupaten Sambas kini tak bisa terlepas dari Kesultanan Sambas tempo dulu. Itulah sebab, mengunjungi Masjid Jami Kesultanan Sambas adalah wisata sejarah wajib. Pasalnya dengan mengunjungi Masjid Jami Kesultanan Sambas, maka akan terlihat sejarah perkembangan yang ada. Jadi, tidak sekadar destinasi wisata alam di Sambas saja. Ya, Masjid Jami Kesultanan Sambas adalah destinasi wisata sejarah yang masih kokoh berdiri di Sambas. Letaknya masih satu komplek dengan Istana Alwatzikoebillah. Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, Selasa (8/8/2023), Masjid Jami Kesultanan Sambas merupakan salah satu masjid tertua di Kalimantan Barat (Kalbar), secara administratif terletak di Jalan Istana, Kecamatan Sambas, Kota Sambas. Masjid ini dibangun oleh Sultan Umar Aqomuddin I (1708-1732M) yang pada awalnya difungsikan sebagai kediaman pribadinya, kemudian berubah fungsi menjadi musala. Berdasarkan sejarahnya, masjid ini pernah direnovasi oleh Sultan Muhammad Saifuddin II putra dari Sultan Aqomuddin dan kemudian dikembangkan menjadi masjid jami yang diresmikan pada 10 Oktober 1885. Dari luar masjid, warna kuning terlihat begitu mendominasi bangunan ini. Warna kuning seperti menjadi identitas dari warna kesultanan. Struktur kokoh bangunan masjid ini terletak di samping Muara Ulakkan, muara yang mempertemukan Sungai Sambas Besar, Sungai Sambas Kecil, dan Sungai Teberau. Hal ini menjadi bukti transportasi utama ketika itu masih menggunakan kapal. Dari sisi interior, Masjid Jami Kesultanan Sambas menghadirkan desain yang elegan dengan perpaduan arsitektur gaya Arab, Belanda, dan Melayu. Konon dari masjid inilah ajaran agama Islam menyebar luas hingga ke seluruh wilayah Sambas. Nah, berikut beberapa fakta menarik soal Masjid Jami Kesultanan Sambas dari sisi fisik: 1. Luas Bangunan masjid berukuran 22 x 22 meter, berdiri di atas lahan seluas 60 x 40 meter. Konstruksinya terbuat dari kayu belian. 2. Bagian Bangunan masjid terdiri dari ruang utama, serambi, dan menara. Pada ruang utama terdapat tiang, mihrab, dan mimbar. 3. Pintu Ruang Utama Untuk masuk ke ruang utama terdapat dua pintu berbentuk segi empat dengan lengkung di atasnya. Pada sisi kiri dan kanan kedua pintu tersebut terdapat masing-masing empat jendela berbentuk persegi empat dengan relung di atas jendela yang hanya terdiri dari satu daun jendela dari kaca. Selain itu terdapat juga pintu di sisi utara yang terbuat dari besi dengan dua daun pintu. Pintu tersebut berukuran tinggi hanya 1/3 dinding serambi dan di kanan kirinya masing-masing terdapat lima jendela tanpa daun jendela berbentuk persegi panjang dan bagian atasnya berupa lengkungan. Sedangkan pada sisi timur dan barat masing-masing mempunyai empat jendela yang sama dengan jendela utara. 4. Tiang, Mihrab, dan Mimbar Tiang tengah bagian dalam berjumlah delapan, yang bermakna pendirinya adalah Sultan ke-8. Mihrab terdapat pada dinding sisi barat yang menjorok keluar. Mihrab ini menjadi satu bagian dengan ruang utama, tetapi memiliki atap sendiri. Atap mihrab berbentuk tingkat dua, di antara atap satu dengan atap dua terdapat dinding dengan lubang angin berbentuk bulat. Atap teratas berbentuk seperti kerucut dengan mustika di atasnya. Di dalam mihrab terdapat mimbar kecil dan jam. 5. Tangga dan Jendela Pada sisi timur ruang utama terdapat ruang kecil bertingkat dua. Untuk masuk ke ruangan ini terapat tiga anak tangga yang terbuat dari batu. Sedangkan untuk naik ke lantai duanya terdapat tangga yang terbuat dari kayu, pintunya berbentuk persegi panjang dan terbuat dari papan dengan satu daun pintu, serta lubang angin di atasnya. Jendela terdapat di barat pintu dan sisi timur ruangan, di atas semua jendela terdapat lubang angin berbentuk persegi panjang. Tingkat dua ruangan tersebut difungsikan sebagai ruangan untuk mengaji dan mengajarkan ajaran-ajaran agama Islam. Pada bagian belakang masjid terdapat sebuah bejana kuno yang dahulu dijadikan tempat sultan mandi atau bersuci. 6. Serambi Ukuran serambi berbentuk persegi panjang dengan empat anak tangga. Atap serambi bertingkat dua yang terdiri dari atap rata dan atap segitiga. Di atas atap rata terdapat dinding untuk menyangga atap kedua yang memiliki hiasan berupa ukiran garis lurus dengan motif bunga di bagian atas dan bawah. Pada dinding depannya terdapat tulisan Arab yang di atasnya terdapat bidang segitiga dengan bagian pinggirnya terdapat hiasan dan puncak terdapat motif sulur yang menyerupai mahkota. 7. Menara Masjid Jami Kesultanan Sambas ini memiliki dua menara yang berada di samping kiri dan kanan bangunan mihrab masjid. Demikian soal fakta menarik Masjid Jami Kesultanan Sambas yang berada satu komplek dengan Istana Alwatzikoebillah. Dua bangunan peninggalan Kesultanan Sambas, destinasi wisata sejarah yang pantas dikunjungi. Semooga bermafaat. (Adelina). ***