Batu Daya Ketapang, Bukit Keramat yang Dikelilingi Sawit: Mampu Memperdaya Pandangan
MEDAN, insidepontianak.com - Kalimantan Barat memiliki bukit atau gunung yang berupa tebing batu menawan hingga menjadi andalan wisata. Selain Bukit Kelam di Sintang, ada Batu Daya di Ketapang.
Bukit Batu Daya di Kabupaten Ketapang ini memiliki ketinggian 985 meter, lebih rendah 17 meter dari Bukit Kelam yang ketinggiannya mencapai 1002 meter.
Nyatanya, bukit keramat ini juga menjadi andalan wisata di Kabupaten Ketapang. Banyak pelancong yang menjajal Batu Daya, terutama para pecinta alam.
Namun bedanya, ketika Bukit Kelam masih dipenuhi dengan alam yang asri, Batu Daya cenderung sebaliknya. Pasalnya, sebagian wilayah di sekitarnya telah berubah menjadi perkebunan sawit.
Mengutip indonesia.go.id, Jumat (11/8/2023), Bukit Batu Daya adalah sebuah batu raksasa yang berada di perbatasan antara Kecamatan Laor dan Kecamatan Sukadana, Simpang Hilir, Kayong Utara.
Batu Daya berdekatan dengan Gunung Palung, karena itu dia termasuk dalam wilayah Taman Nasional Gunung Palung (TNGP). Bukit Batu Daya memiliki ketinggian 958 meter di atas permukaan laut.
Itulah sebabnya, Bukit Batu Daya cukup digemari para pecinta alam. Bagi para pendaki, lokasi Bukit Batu Daya sudah tidak asing lagi dan menjadi tempat yang menarik untuk didaki.
Bentuk bukit yang begitu kokoh dan juga terjal menjadi tantangan tersendiri bagi para pemanjat tebing. Sayang, kawasan yang dulunya sebagai hutan adat kini telah berubah menjadi perkebunan sawit.
Sebuah ironi, karena bukit ini masuk dalam kawasan taman nasional tapi hampir sekeliling bukit sudah tidak ada hutan, hanya sawit-sawit yang terlihat sejauh mata memandang. Hutan di sini pun semakin gundul.
Meski begitu, karena keindahan Bukit Batu Daya, Pemkab Ketapang menjadikannya sebagai destinasi andalan. Tak hanya indah, Bukit Batu Daya juga memiliki keunikan tersendiri.
Pasalnya, bukit itu bisa memperdaya pandangan. Anda bisa mendapatkan bentuk yang berbeda-beda jika melihatnya dari sisi yang berbeda pula.
Sekali waktu bentuk bukit itu tampak kokoh dan persegi, sehingga disebut Bukit Gantang atau takaran padi. Namun jika dilihat dari sisi berbeda, bentuknya tampak menyerupai punuk unta, sehingga seringkali bukit itupun disebut Bukit Unta.
Selain itu juga tersimpan cerita dan mitos yang beredar di masyarakat setempat. Konon, ada seorang ibu dan anaknya yang berumur tiga tahun bernama Daya. Sang suami atau ayah anak itu sudah lama meninggal.
Karena hanya tinggal berdua, sang ibu selalu membawa anaknya yang masih kecil ke mana-mana. Suatu sang ibu mencuci baju di sungai dan anaknya diletakkan di atas batu.
Tak berapa lama ibu itu mencuci, sang anak memanggil-manggil ibunya. Hanya saja, walau dipanggil berulang kali, ibunya tak mendengar panggilan anaknya. Hingga, akhirnya suara sang anak pun menghilang.
Sang ibu pun menoleh ke arah batu tempat dia meletakkan anaknya. Ternyata, batu itu sudah berubah menjadi batu yang sangat besar, hingga sebesar gunung.
Dan anaknya pun tidak lagi terlihat. Dari cerita rakyat itulah, maka muncullah julukan Bukit Batu Daya hingga diangap beraroma mistis.
Setiap tahunnya, di Bukit Batu Daya diadakan ritual oleh masyarakat setempat. Mereka meyakini, Bukit Batu Daya merupakan bukit keramat.
Kekayaan alam Bukit Batu Daya memang masih belum tergali luas. Itulah sebabnya, pemerintah lokal berusaha mengenalkan keindahan Bukit Batu Daya ke wisatawan.
Yang jelas, Bukit Batu Daya dikategorikan sebagai salah satu tebing terbesar di Kalimantan Barat selain Bukit Kelam. Selain besar dan tinggi, bukit ini juga indah dan menawan dengan bentuknya yang unik.
Bukit yang sebagian memiliki tebing di sisi selatan ini terdiri dari tiga bagian batu yang memiliki bentuk yang berbeda-beda. Batu terbesar yang merupakan bagian punuk unta diberi nama Batu Daya.
Batu kedua yang berada di belakang Batu Daya disebut Kuang Kande. Terakhir bagian kepala unta diberi nama Belah Hulu dengan ketinggian sekitar 400-700 meter.
Untuk mencapai kawasan ini, jalur yang popoler adalah melalui jalur dari Dusun Keranji, Desa Batu Daya, Kecamatan Simpang Dua. Dari Pontianak ke Batu Daya, dapat ditempuh lewat Aur Kuning. Jarak tempuh jika melewati Sungai Laur sekitar 4-5 jam.
Demikian soal Bukit Batu Daya Ketapang, salah satu gunung batu terbesar dan tertinggi di Kalimantan Barat. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***
Leave a comment