Mendaki Puruk Sandukui, Tebing Batu Andesit di Gunung Mas: Dipercaya Terkait dengan Nabi Nuh
MEDAN, insidepontianak.com - Para pecinta olahraga ekstrem seperti mendaki tebing sudah pantas untuk menguji nyali di Puruk Sandukui, Gunung Mas. Pasalnya, destinasi ini bertipe batu andesit dan tingginya 400 meter.
Selain itu, destinasi ikonik Kabupaten Gunung Mas ini masih cukup 'perawan'. Pun Puruk Sandukui, tebing batu andesit, ini menawarkan pemandangan indah juga budaya yang masih kental.
Sebagai informasi, banyak pendaki yang berusaha menaklukan tebing batu andesit, Puruk Sandukui, di Kecamatan Miri Manasa, Gunung Mas ini. Namun, hanya segelintir yang berhasil sampai puncaknya.
Melansir gunungmaskab.go.id dan pariwisata.kalteng.go.id, Selasa (19/9/2023), seblum 2017 bisa dikatakan belum ada pihak yang mengklaim telah menaklukan puncak Puruk Sandukui.
Puruk Sandukui merupakan tebing yang amat unik dan mencolok. Tebing bertipe batu andesit ini berbentuk ramping menjulang.
Tinggi Puruk Sandukui mencapai sekitar 400 meter dan yang membuatnya berbeda dari tebing lainnya di Indonesia adalah bentuknya yang menyerupai jari telunjuk.
Puruk Sandukui tepatnya terletak di seputaran Desa Tumbang Hatung, Kecamatan Miri Manasa, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Dan, Puruk Sandukui belum benar-benar dikomersialkan.
Jalur menuju puncaknya saja baru benar-benar dibuka Mapala UI (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia), pada 2017. Jalur menuju ke tebing tersebut saja dinamakan Jalur Janda.
Sebelumnya, mahasiswa Mapala Comodo Universitas Palangkaraya pernah berusaha memanjat tebing ini. Namun, mereka baru mencapai ketinggian 100 meter saja alias seperempat dari tinggi puncaknya.
Penamaan Jalur Janda oleh Mapala UI sepertinya bukan tanpa sebab. Pasalnya, medan menuju Puruk Sandukui memang amat sulit dan berbahaya.
Ibaratnya tempat ini mampu membuat seorang istri menjadi janda. Jika tidak amat sangat berhati-hati, siapa saja bisa kehilangan nyawa dengan mudah bahkan sebelum mencapai tebing.
Dalam memanjatnya, pun ada tantangan yang perlu dihadapi. Tidak hanya tingginya yang luar biasa, batuan yang menyusunnya juga perlu diwaspadai.
Bisa dikatakan tebing ini terdiri dari batu andesit. Namun, tidak semua batuan tebing tersebut keras dan ajeg.
Yang jelas, keindahan Puruk Sandukui membuat banyak orang ingin mengunjunginya. Sayang, karena terletak di atas bukit yang terjal menjadikan pendakian menuju ke Puruk Sankudui sangat sulit dilakukan.
Di sekitar Puruk Sankudui Anda pun dapat menemukan Desa Harowu yang menjadi tempat tinggal Suku Ot Danum. Suku Ot Danum adalah salah satu dari ratusan Suku Dayak yang berada di Pulau Kalimantan.
Suku ini bermukim di beberapa tempat di Kalimantan, salah satunya di dekat Puruk Sandukui. Dan, Suku Dayak Ot Danum memiliki kaitan budaya yang erat dengan Puruk Sandukui.
Dalam bahasa Ot Danum, arti kata 'Puruk' berarti tebing, sedangkan 'Sandukui' berarti tambatan yang dipercayai merupakan tambatan bahtera Nabi Nuh dulu kala.
Nah, salah satu akses menuju destinasi wisata ikonik di Kabupaten Gunung Mas ini adalah melalui Sungai Miri. Dan ketika mendekati hulu cukup banyak riam yang cukup ekstrim serta arusnya yang sangat deras.
Artinya, selain menguji nyali mendaki Puruk Sandukui, Anda akan ditantang olahraga ekstrem lainnya yakni arung jeram. Selain pesona alam pedalaman, Sungai Miri juga menjanjikan sebuah petualangan yang sangat berbeda, yang sepertinya sangat jarang di jamah manusia.
Anda bisa memulai menikmati tempat wisata di Kalimantan Tengah ini mulai dari Desa Harowu, Kecamatan Miri Manasa, hingga mendekati Puruk Sandukui.
Demikian informasi soal Puruk Sandukui, tebing bertipe bukit andesit yang berada di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***
Leave a comment