Kue Basah Khas Suku Banjar, Amparan Tatak Pisang: Sajian Bangsawan yang Kini Santapan Orang Umum

2024-09-22 21:23:21
Ilustrasi

MEDAN, insidepontianak.com - Suku Banjar memang andal menghasilkan kuliner khas, berbagai makanan baik berat atau ringan sejenis kue telah banyak dihasilkan. Satu di antaranya adalah amparan tatak pisang.

Amparan tatak pisang ini adalah kue basah khas Suku Banjar. Merunut sejarah, dulunya kue ini adalah sajian untuk kaum bangsawan, baik Kerajaan Banjar maupun Kerajaan Negara Daha.

Seiring waktu, amparan tatak pisang sudah bisa dinikmati orang umum. Kue basah khas Suku Banjar ini bahkan sudah melintas daerah, tidak di Pulau Kalimantan saja.

Melansir mmc.kalteng.go.id dan goodnewsfromindonesia.id, Kamis (5/10/2023), jajanan manis ini menyebar seiring dengan perkembangan dan penyebaran penduduk asli Banjar ke luar daerah mereka.

Artinya. kue ini tidak hanya dikenal di Banjarmasin saja atau Kalimatan Selatan saja tapi menyebar di daerah-daerah lain seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan sebagainya.

Bahkan daerah lain, di pulau lain, yang dihuni oleh banyak Suku Banjar seperti di Tembilahan, Riau, kue ini bisa ditemui. Ya, meskipun dalam penyajian atau modifikasi yang sedikit berbeda.

Kalau melihat dari rupanya, sekilas kue ini mirip dengan nagasari. Tetapi, ada beberapa perbedaan yang membuatnya punya keunikan tersendiri.

Menurut sejarahnya, dulunya kue ini adalah santapan untuk kalangan raja-raja serta bangsawan Kerajaan Banjar dan Kerajaan Negara Daha, khususnya ketika ada acara khusus atau perayaan besar. Seiring berjalannya waktu kue ini pun menjadi santapan bagi orang-orang Banjar secara umum.

Sebagai kue basah, amparan tatak pisang ini memiliki tekstur yang lembut ketika dikunyah dan biasanya dicetak dengan menggunakan sebuah loyang berbentuk lingkaran. Nantinya, kue ini akan dipotong-potong menjadi berbentuk segitiga atau persegi lalu dijual kepada pembeli.

Secara rupa kue ini berbentuk putih bersih dari luar. Tetapi ketika sudah dipotong, maka terlihat irisan pisang ada di dalamnya. Saat disantap, rasa gurih dan manis akan berpadu seimbang di dalam mulut, lengkap dengan teksturnya yang lembut.

Karena rasanya yang tak terlalu condong ke manis atau ke asin, maka banyak yang menyukai kue ini sebagai makanan yang disantap ketika berbuka puasa.

Kalau di Banjarmasin, kue ini bisa ditemui di daerah Pasar Wadai. Selain itu, terdapat pula berbagai penjual yang bisa kita temui di berbagai sudut kota, khususnya selama bulan Ramadan.

Untuk membuat kue amparan tatak pisang ini juga tidaklah terlalu sulit. Bahan-bahannya bisa dengan mudah ditemui karena kerap digunakan sebagai bahan masakan sehari-hari.

Beberapa bahan tersebut antara lain adalah tepung beras, gula, santan, garam, gula, vanila bubuk dan tentunya pisang. Bahan-bahan ini juga kerap mengalami sedikit modifikasi, tergantung dari sang pembuat.

Tetapi, setidaknya bahan tersebutlah yang umum digunakan sebagai dasar untuk membuat amparan tatak pisang. Sementara untuk pisangnya sendiri sebaiknya menggunakan yang tidak terlalu lembek, tetapi punya rasa manis yang kuat.

Demikian soal amparan tatak pisang, kue basah khas Suku Banjar yang telah dikenal di berbagai daerah. Semega bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment