Tanggapi Isu Intimidasi, Yakobus: Polda dan TNI Sudah Maksimal Lindungi Warganya
PONTIANAK, insidepontianak.com - Sekretaris Majelis Adat Dayak Nasional atau MADN, Yakobus Kumis mengaku terkejut dengan pernyataan Ketua BEM Universitas Indonesia, Melki Sedek Huang yang mengaku keluarganya di Pontianak mendapat intimidasi dari kepolisian dan TNI.
Sebab, sepengetahuan Yakobus Kumis, Polda Kalbar dan TNI selalu berupaya maksimal melindungi warganya. Bahkan, dugaan intimidasi ini pun telah dibantah baik Polda Kalbar dan Kodam XII Tanjungpura.
Sebagai tokoh masyarakat, Yakobus Kumis mengaku sangat mengapresiasi peranan mahasiswa seperti Melki Sedek Huang yang selama ini selalu bersikap kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang dirasa tak sesuai melanggar hukum.
Menurut, Yakobus kebebasan berpendapat, berserikat berkumpul dan menyampaikan pendapat telah dijamin Undang-Undang. Karena itulah, tidak boleh ada intimidasi dan tekanan terhadap kelompok masyarakat yang menyampaikan aspirasi. Asal sesuai dengan aturan.
"Yang tak boleh inikan ketika sumpah sarapa, ujaran kebencian, propaganda, provokasi, menyerang kehormatan orang per orang, pribadi itu tak boleh," terangnya.
Sebagai tokoh masyarakat ia pun mendukung apa yang dilakukan mahasiswa. Sebab, keberadaan mahasiswa sangat penting untuk mengontrol kebijakan yang dinilai melanggar aturan.
"Kami tokoh masyarakat sangat mendukung apa yang dilakukan Melki. Silahkan adik-adikku bersuara kritis terhadap kebijakan yang menyimpang, tapi tentu harus sesuai aturan,"ungkapnya.
Namun, ia mengaku terkejut dengan pengakuan Melki adanya dugaan intimidasi. Sebab, Kalbar yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku, ras agama dan golongan dikenal kondusif selama ini.
Karena itulah, sebagai bagian dari tokoh masyarakat ia mencoba mencari tahu kebenaran informasi ini. Tujuannya satu menjaga kondusifitan keamanan jelang Pemilu 2024.
"Kami mau apa yang ada di Kalbar menghadapi Pemilu dalam kondisi aman dan damai," terangnya.
Terhadap dugaan intimidasi itu, yang disampaikan Melki Sedek Huang saya secara pribadi dan kelembagaan sudah menghubungi Polda Kalbar dan Pangdam.
"Mereka sudah mengklarifikasi tidak ada (intimidasi). Saya rasa apa yang disampaikan Kapolda dan Pangdam sudah mengklarifikasi tidak ada intimidasi,"tegasnya.
Bahkan, Kapolda Kalbar pun kata dia sudah memastikan akan memberikan perlindungan kepada keluarga Melki.
Yakobus juga menyarankan jika ada pihak merasa diintimidasi silahkan melapor ke Polda Kalbar untuk diproses hukum.
" Jika da pihak yang merasa diintimidasi, silahkan lewat proses hukum,"terangnya.
Yakobus pun bercerita pengalaman dirinya demo. Dia mengakui kerap didatangi intel dari kodam dan Polda. Mereka mencari tahu tentang aktivitas yang akan dibuat.
" Biasanya saya mimpin demo, tiba-tiba sebelumnya ada intel tanya baik intel Polda dan Kodam. Pak Yakobus ada kegiatan apa?, "terangnya.
Sebagai warga negara yang baik, ia pun menyampaikan rencana kegiatan demi, termasuk masalah yang akan disampaikan saat demo. Semua dijelaskan.
" Tentu segala sesuatu yang kita buat untuk kebaikan bangsa, kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia kita tak perlu takut. Kita gak usah berpikir keamanan kita terganggu dan diintimidasi gak usah. Dicuekin saja," ungkapnya.
Karena itulah, Yakobus berharap Melki tetap semangat. Menurut Yakobus pejuang sejati tidak takut terhadap intimidasi dan tekanan. Dia akan melawan jika memang yang diperjuangkan sesuai hari nurani sesuai kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia.
Sebelumnya Kapolda Kalbar, Irjen Pol Pipit Rismanto membantah adanya anggotanya yang terlibat melakukan intimidasi.
"Sampai saat ini kita belum menemukan satu pun indikasi, apakah informasi awal yang kita oknum anggota polri. Kami pastikan tidak ada satupun," terangnya
Pipit menyebut tidak ada satupun anggota Polri yang melakukan tindakan tercela yang tidak sesuai aturan. Apalagi dikaitkan dengan netralitas Pemilu.
Hal yang sama juga dipastikan Kodam XII Tanjungpura melalui Kapendam, Kolonel Inf Ade Rizal. Ia memastikan akan ad sanksi tegas jika terdapat anggota yang melakukan intimidasi.
"Sudah kita cek, sementara gak ada (anggota terlibat, red)," terangnya.
Ia memastikan, jika ada anggota Kodam XII Tanjungpura yang terlibat melakukan intimidasi pasti akan disanksi.
"Ya, dilihat dulu sejauh mana tindak tanduk nya. Tapi kalau sudah sampai intimidasi ya, pasti kena sanksi," pungkasnya (Andi). ***
Leave a comment