Sejarah Media Sosial, Berawal dari Morse dan Marak Sejak Friendster

2024-11-24 07:09:27
Ilustrasi

MEDAN, Insidepontianak.com - Saat ini rasanya tidak mungkin jika ada yang tidak memiliki akun media sosial, sebut saja Facebook, Instagram, atau lainnya. Tapi, sepertinya jarang yang ingat dengan morse dan Friendster.

Padahal, morse bisa dibilang sebagai embrio kehadiran media sosial. Sedangkan Friendster adalah media soial pertama yang berhasil menarik jutaan pengguna.

Ya, dengan kata lain, morse dan Friendster bisa dikatakan tonggak keberadaan media sosial hingga bisa demikian masif pada saat ini.

Sebagai pengingat, sejatinya media sosial dapat dipahami sebagai suatu platform digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan aktivitas sosial bagi setiap penggunanya.

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di media sosial, misalnya yaitu melakukan komunikasi atau interaksi hingga memberikan informasi atau konten berupa tulisan, foto dan video.

Nah, melansir gramedia.com, Rabu (29/11/2023), media sosial pada dasarnya adalah bagian dari pengembangan internet. Kehadiran beberapa dekade lalu telah membuat media sosial dapat berkembang dan bertumbuh secara luas.

Awal mula terciptanya media sosial terjadi pada 24 Mei 1844. Media sosial awalnya adalah serangkaian titik dan garis elektronik yang diketik pada mesin telegraf.

Hal ini ditemukan oleh Samuel Morse dan kemudian dikenal dengan nama kode morse. Sederhananya, pesan yang tertulis untuk telegram.

Jadi, pada 24 Mei 1844 itulah, Samuel Morse mengirimkan pesan telegraf untuk kali pertama kepada publik. Artinya, di situlah mulai terjadinya interaki dan komunikasi sosial.

Lalu, akar komunikasi digital bersamaan dengan asal usul internet modern dan pengertian media sosial saat ini dipelopori oleh munculnya Advanced Research Projects Agency Network (Arpanet) yang dilakukan pada tahun 1969.

Jaringan digital ini diciptakan oleh Departemen Pertahanan AS untuk menghubungkan para ilmuwan dari empat universitas untuk saling berbagi perangkat lunak, perangkat keras, dan data lainnya.
Kemudian, pada 1987, National Science Foundation meluncurkan jaringan digital nasional yang lebih kuat dengan nama NSFNET. Setelah berjalan satu dekade, pada 1997 diluncurkan platform media sosial pertamanya kepada publik.

Tumbuh dan kembangnya internet pada sekitar 1980 hingga 1990 berpotensi untuk memperkenalkan layanan komunikasi online, misalnya seperti CompuServe, America Online, dan Prodigy.

Dan, layanan komunikasi ini berhasil menyediakan kepada pengguna untuk berinteraksi melalui email, pesan papan buletin, hingga obrolan online realtime.

Hal tersebut yang menjadi salah satu pendorong lahirnya jaringan media sosial paling awal, yakni Six Degrees yang meluncur pada tahun 1997.

Six Degrees sendiri merupakan sebuah platform media sosial pertama yang bisa membuat pengguna untuk saling terhubung dengan kontak dunia nyata, misalnya seperti membuat profil di dalam database.

Namun, Six Degrees yang ternyata hanya berumur pendek. Pada tahun 2001, dunia teknologi komunikasi kembali membuat inovasi dengan menghadirkan sebuah media sosial baru yang bernama Friendster.

Berbeda dengan nasib saudara tuanya, Friendster berhasil menarik jutaan pengguna dengan hanya melakukan pendaftaran alamat email dan jaringan online dasar.

Sementara itu, sebagai salah satu bentuk awal yang lain dari layanan komunikasi media sosial, setelah diluncurkan pada 1999, weblog atau blog yang bernama situs penerbitan Livejournal mulai banyak diminati oleh banyak orang.

Berselang beberapa tahun, platform penerbitan Blogger yang dibuat oleh perusahaan teknologi Pyra Labs secara resmi dibeli oleh Google, tepatnya pada 2003.

Pada 2002, layanan jejaring sosial dari media sosial yang bernama LinkedIn berhasil menarik perhatian banyak pengguna. Media sosial ini sendiri didirikan untuk para profesional yang sedang mengembangkan karir.

Setelah hampir dua dekade, LinkedIn telah bertumbuh dan berkembang menjadi salah satu media sosial ternama di dunia dengan lebih dari 675 juta pengguna di seluruh dunia.

LinkedIn saat ini tetap menjadi situs media sosial untuk seseorang yang ingin mencari kerja maupun pihak perusahaan yang sedang mencari sumber daya manusia.

Myspace pun berhasil meluncur pada 2003 dan berhasil menjadi salah satu situs web yang paling banyak dikunjungi di planet ini pada 2006. Media sosial ini menyediakan fasilitas berbagi musik secara langsung.

Namun, tepat pada 2008, keperkasaan Myspace berhasil dikalahkan oleh Facebook. Sebagai raksasa di dunia internet, Google juga pernah mencoba meluncurkan media sosial pada 2012 dengan nama Google+.

Hanya saja, Google+ tidak memiliki umur yang panjang setelah dilaporkan melakukan pelanggaran keamanan data sekitar 500.000 penggunanya.

Demikian sekilas soal sejarah media sosial. Semoga bermanfaat. (Adelina). ***

Leave a comment