Masih Cerita Semifinal Piala Asia U-23, Masyarakat Sambas Kesal Wasit Tak Fair, Bupati Satono Tetap Bangga dengan Garuda Muda

2024-11-25 02:32:33
Ribuan warga Sambas antusias nonton bareng mendukung pasukan Garuda Muda di laga Semifinal Piala Asia U-23 melawan Timnas Uzbekistan di Rumah Dinas Bupati Sambas, Senin (29/4/2024). (Insidepontianak.com/Antonia Sentia)

SAMBAS, insidepontianak.com - Cerita kekalahan Timnas Indonesia di laga Semifinal Piala Asia U-23, melawan Timnas Uzbekistan dengan skore 0-2, masih menyisahkan kekesalan bagi masyarakat Tanah Air. 

Persoalannya, bukan karena kekalahan pasukan Garuda Muda. Tetapi, keputusan wasit Shen Yinhao yang dianggap tidak fair dan merugikan anak asuh Shin Tae Yong. 

Puncaknya, saat wasit Shen Yinhao menganulir goal Ferrari, berdasarkan VAR yang menganggap Ramadhan Sananta terperangkap offside. 

Keputusan wasit ini kontan bikin mental Timnas Indonesia melemah. Terbukti, selang beberapa menit, Uzbekistan membobol gawang Ernando Ari Sutaryadi. 

Ribuan masyarakat Sambas yang menggelar nonton bareng di Rumah Dinas Bupati Satono pun dibikin keki. Wasit dianggap tidak fair.

Pasalnya, keputusan waait menganulir gol Ferrari bikin semangat Rizky Ridho dan kawan-kawan turun, dan dimanfaatkan sangat lawan. 

Teriakan kekesalan masyarakat Sambas saat nobar malam kemarin, pun tak terbendung. Semua kompak menganggap wasit curang.

Momentum kapten Timnas Rizky Ridho diganjar kartu merah oleh wasit Shen Yinhao, tambah bikin marah penonton. 

Di tengah kontoversi wasit, Bupati Sambas, Satono tetap merasa bangga terhadap Timnas Indonesia yang sudah berjuang, dan berhasil mengukir sejarah masih babak semifinal Piala Asia U-23. 

“Walaupun ending terakhirnya Indonesia belum beruntung, tapi sebagai pencinta sepak bola kita harus semangat terutama generasi muda,” ucap Bupati Satono. 

Hikmah lain dari pertandingan ini, Bupati Satono merasa bahagia, karena bisa berkumpul dengan ribuan masyarakat Sambas dalam bingkai nasionalisme mendukung pasukan Garuda Muda. 

“Kita tetap bahagia berkumpul bersama masyarakat menyaksikan bola pada malam kemarin,” ucapnya.

Ketua PSSI Kabupaten Sambas, Eko juga menyampaikan rasa bangganya terhadap Timnas Indonesia, karena sudah bertahan hingga akhir, walau belum beruntung masuk final. 

“Yang sangat kita sayangkan gol seharusnya gol tetapi dianulir oleh wasit,” ucapnya kesal. 

Namun, ia mengatakan bahwa pertandingan belum usai karena Indonesia akan memperebutkan Juara 3 dan 4 di selanjutnya. Laga ini juga tak kalah penting, karena menjadi tiket menuju Olimpiade Paris 2024.

“InsyaAllah masih ada perebutan juara 3 dan 4. Nanti insya Allah kalau mampu kita bisa juara 3 dan lolos Olimpiade Paris,” katanya penuh semangat.

Suasana Nobar di Halaman Rumah Dinas Bupati juga dirangkai dengan pembagian doorprize berbagai macam hadiah seperti bola kaki, kaos kaki bola, sepatu bola, dan lain sebagainya. (Nia)***

Leave a comment