Bupati Satono Bersama Kepala BNN Deklarasikan Sambas Bersih Narkoba di Perbatasan Aruk-Malaysia

2024-11-21 20:25:21
Penyambutan Kepala BNN, Marthinus Hukom dan Bupati Sambas, Satono beserta rombongan, dengan tari-tarian di PLBN Aruk, Sajingan Besar, Rabu (5/6/2024) (Insidepontianak.com/Antonia Sentia)

SAMBAS, insidepontianak.com - Bupati Sambas Satono, bersama Kepala BNN Marthinus Hukom, dan unsur Forkopimda gelar deklarasi Sambas bersih narkoba di PLBN Aruk-Malaysia, Rabu (5/6/2024). 

Deklarasi itu juga diikuti para siswa, dan masyarakat perbatasan. Ini sebagai simbol bentuk komitmen pemerintah perang melawan narkoba. 

Sambas yang berbatasan dengan Malaysia sangat rawan jadi jalur penyelundupan barang haram itu. Karenanya, deklarasi tersebut digelar di perbatasan Aruk-Malaysia. 

Deklarasi ini juga sekaligus jadi penanda, BNNK Sambas segera dibentuk, dan akan melakukan upaya-upaya pemberantasan narkoba secara serius. 

“Ini bentuk keseriusan pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat dan mendorong berdirinya lembaga BNN di Kabupaten Sambas,” ucap Bupati Satono. 

BNNK Sambas dianggap sudah sangat mendesak dibentuk. Sebab, praktik penyalahgunaan narkoba sudah sangat mengkhawatirkan. 

Sabu puluhan kilo kerap diselundupkan di jalur tikus perbatasan. Barang haram itu mengancam masa depan anak bangsa. Apalagi, penggunanya sudah menyasar semua kalangan. 

“Zat adiktif narkoba telah menyebabkan kerusakan otak. Berakibat pada perubahan perilaku. Membuat produktivitas menurun pada pemakai. Jadi sangar berbahaya,” ucap Bupati Satono. 

Ia berharap dengan adanya deklarasi ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba. Juga sekaligus jadi warning atau peringatan bagi siapapun, agar tidak coba-coba memakai atau menyelundupkan narkoba. 

Kepala BNN, Marthinus Hukom, mengatakan kegiatan ini merupakan momentum untuk memberikan informasi kepada masyarakat terkait narkoba merupakan ancaman kemanusiaan.

Menurutnya, jumlah penduduk dunia hari ini hampir mendekati 8 miliar jiwa. Yang terjerumus narkoba berdasarkan survei profesi dunia sekitar 5% dari jumlah itu. 

"Artinya, kurang lebih 400 juta jiwa manusia yang hari ini sedang survive sedang bertahan, sedang kesakitan jiwa mental fisik akibat dari penggunaan narkoba,” katanya.

Maka, ia menyerukan kepada semua pihak jangan sekali-kali memakai barang haram itu. Kabupaten Sambas yang berbatasan dengan Malaysia diharap jadi benteng terdepan memerangi nakoba. 

“Deklarasi hari ini adalah kita mencoba untuk membangun kesadaran masyarakar agar sama-sama memerangi narkoba," ucapnya. 

Adapun kegiatan deklarasi ini juga disertai pemberian piagam penghargaan dari BNN RI kepada prajurit TNI yang berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba.

Kegiaran itu selanjutnya dirangkai dengan penanaman pohon buah, peninjauan UMKM, dan ditutup dengan foto bersama dititik nol perbatasan Indonesia Malaysia.***

Leave a comment