Hadir di Forum 2024 PLN Group, Pj Sekda Kalbar Yakin Nol Emisi Karbon Tercapai di 2060
PONTIANAK, insidepontianak.com - Pj Sekda Kalbar Mohammad Bari menegaskan menjadi agenda Nasional melalui percepatan transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) atau Nol Emisi Karbon paling lambat tercapai di tahun 2060.
Ditegaskan Pj Sekda Kalbar pihaknya akan terus berkolaborasi dan bersinergi dalam mewujudkan tujuan besar menuju Kalbar yang lebih mandiri dalam penyediaan energi yang bersih, efisien, dan berkelanjutan.
Hal itu dijelaskan Pj Sekda Kalbar Mohammad Bari menghadiri Multi Stakeholder Forum 2024 PLN Group.
"Bahwa transisi energi adalah peralihan dari penggunaan sumber energi konvensional, terutama bahan bakar fosil, ke sumber energi yang lebih bersih, terbarukan, dan berkelanjutan," ungkap Pj Sekda Kalbar Mohammad Bari di Hotel Aston, Kamis (12/10/2024).
Hal ini diakui Mohammad Bari merupakan respon pemerintah dan semua atas tantangan lingkungan, ekonomi, dan sosial yang dihadapi dunia saat ini.
"Termasuk perubahan iklim, polusi udara, ketergantungan pada energi impor, serta ketidaksetaraan akses terhadap energi," urainya.
Dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) atau Nol Emisi Karbon tentunya memiliki tantangan kedepan yang akan dihadapi.
Namun tetap optimis menjalankannya mengingat Indonesia khususnya Kalbar yang memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar dalam rangka percepatan transisi energi ini.
Secara nasional pada Tahun 2025, target bauran energi baru terbarukan dalam penyediaan energi primer adalah sebesar 23 persen.
Pemprov Kalbar sendiri telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2021 tentang Rencana Umum Energi Daerah Provinsi Tahun 2021-2050.
"Dengan target bauran energi baru terbarukan (EBT) Kalbar pada tahun 2025 adalah 32,2 persen, dan capaian bauran energi baru terbarukan Kalimantan Barat pada Tahun 2022 mencapai 31,1 persen," terangnya.
Ditambahkan Pj Sekda Kalbar keberhasilan pengembangan energi baru terbarukan tidak dapat dicapai hanya dengan upaya pemerintah atau PLN saja, namun memerlukan kolaborasi yang erat antara berbagai pihak.
"Mulai dari pemerintah daerah, PLN Group, sektor swasta, para pelaku usaha, masyarakat, hingga para ahli dan praktisi energi," jelasnya.
Pj Sekda Kalbar meyakini kolaborasi antara semua pihak sangat penting untuk menciptakan kebijakan dan program yang terintegrasi.
"Serta memastikan bahwa pembangunan infrastruktur energi terbarukan dapat berjalan secara efektif dan efisien," tutupnya. ***
Leave a comment