HUT Pemprov Kalbar ke-68, Heri Mustamin: Momentum Penyelesaian Bencana Banjir

2025-01-31 15:01:06
Anggota DPRD Kalimantan Barat, Heri Mustamin. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com - Anggota DPRD Kalimantan Barat, Heri Mustamin mengucapkan selamat HUT Pemprov Kalbar ke-68. 

Ia berharap, momentum hari jadi ke-68 itu, dapat menjadi evaluasi pemerintah menyelesaikan persoalan banjir yang selalu dihadapi masyarakat.

Heri Mustamin menilai, ada banyak capaian Pemprov Kalbar di usia ke-68 tahun.

Namun, tak menutup mata, ada banyak juga pekerjaan rumah yang belum diselesaikan.

Misalnya saja, soal pemerataan infrastruktur hingga bencana banjir yang kerap terulang. 

"Sebagaimana kita ketahui, saat ini banjir masih mengenangi 7 wilayah di Kalbar," kata Heri Mustamin. 

Untuk itu, dia berharap momentum hari jadi menjadi bahan evaluasi Pemprov Kalbar dalam merencanakan program penanggulangan banjir ke depan. 

"Dengan usia 68 tahun, bukanlah umur yang muda. Tapi, kita berharap dapat menjadi bahan introspeksi kita, apa yang harus dilakukan dengan keterbatasan APBD yang kita miliki," katanya. 

Apalagi, sebentar lagi gubernur dan wakil gubernur Kalbar yang baru bakal dilantik. Ia yakin pemimpin ke depan tahu persoalan Kalbar, dan paham, apa yang harus dilakukan. 

Menurut Ketua Fraksi Golkar DPRD Kalbar ini, banjir yang terjadi di Kalbar karena konsekuensi perkebunan sawit yang tidak tertata dengan baik. 

Bahkan, hampir semua kebun sawit di Kalbar dibuka sporadis, tapi tak memperhatikan lingkungan. Dampaknya bencana seperti yang terjadi saat ini. 

"Mereka (perusahan) tak membangun parit dan drainase. Termasuk tempat penampungan air, sehingga air hujan turun langsung ke pemukiman masyarakat," ucap Heri. 

Persoalan banjir ini harus diatasi. Perlu evaluasi ke depan. Perkebunan sawit besar dan perkebunan rakyat harus didorong menjaga lingkungan, dengan membuat penampungan air, membuat parit.

Penampungan air sendiri nantinya dibuat terhubung. Sehingga bisa diatur kapan air diturunkan, dan harus ditampung. 

"Perkebunan harus ada partisipasi. Kalau perkebunan dibangun secara sporadis, tapi parit tidak ditata dan dinormalisasi, maka akan jadi masalah," katanya. 

Di samping itu, Pemprov Kalbar harus mendorong pengerukan alur Sungai Kapuas yang sudah dangkal. 

Legislator Golkar dapil Pontianak ini mengingatkan agar perusahaan tak sekedar mengeruk keuntungan di Kalbar.

Tapi, juga harus menjaga lingkungan. Karena, yang terkena dampak adalah masyarakat. 

"Maksud saya, selain dia mengeruk keuntungan, dia juga harus menjaga lingkungan kita," pesannya.***

Leave a comment