Baru 35 Persen Kasus TB Terungkap di Kubu Raya, Sisanya Potensi Menular Tanpa Disadari

2025-11-18 16:36:27
Ilustrasi pasien TB sedang dirawat di rumah sakit. (insidepontianak.com/AI)

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Dari target 1.945 kasus Tuberkulosis atau TB per tahun, Kubu Raya baru menemukan 35 persen atau 622 pasien positif di 2025.

Artinya, lebih dari separuh penderita masih berkeliaran tanpa terdeteksi beraktivitas, bekerja, dan berpotensi menularkan kepada siapa saja yang mereka temui. 

Kondisi ini membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kubu Raya meningkatkan kewaspadaan, sebab angka yang belum ditemukan justru menjadi ancaman paling besar.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya, Siswani menegaskan, bahwa rendahnya capaian temuan membuat rantai penularan TB sulit diputus. 

Padahal Presiden menargetkan minimal 95 persen kasus TB harus ditemukan dan diobati oleh setiap daerah.

“TB sangat menular, sehingga semakin rendah temuan, semakin besar risiko penularan,” kata Siswani, Selasa (18/11/2025).

Siswani mengungkapkan, sejak beberapa tahun terakhir Kubu Raya belum pernah mencapai target temuan sekitar 1.900 kasus setiap tahun. Kondisi ini membuat angka TB tidak menurun dan cenderung stagnan.

Sebagian besar penderita TB adalah usia produktif, bahkan tak sedikit yang menjadi kepala rumah tangga. Mereka tetap bekerja meski sakit, sehingga pengobatan kerap tidak tuntas.

“Kita harus pikirkan bagaimana mereka tetap bekerja tapi tetap sehat. Untuk yang sudah berat dan tidak mampu, kita bantu melalui BTT,” jelas Siswani.

Sebagai upaya agresif, Dinas Kesehatan akan membentuk Desa Bebas TB. Jika ada satu rumah dengan kasus TB, seluruh anggota keluarga, tetangga, hingga rekan kerja pasien akan diperiksa.

“Kita lihat apakah penularan terjadi di rumah atau di tempat kerja. Semua harus diperiksa,” tegasnya.

Menurutnya, salah satu penyebab lambannya temuan adalah stigma. Banyak masyarakat malu jika didiagnosis TB, sehingga enggan memeriksakan diri. Akibatnya, pasien baru berobat ketika kondisinya sudah parah.

Oleh karena itu, Siswani mengimbau masyarakat segera melakukan pemeriksaan jika mengalami: Batuk lebih dari dua minggu. Berat badan menurun. Dan keringat malam tanpa aktivitas

“TB bisa sembuh. Tapi harus ditemukan dulu. Dan yang berbahaya itu justru yang belum ditemukan,” pungkasnya. (Greg)

Leave a comment